Lama tak terdengar namanya, penulis asal Jepang Kazuo Ishiguro menerbitkan novel terbaru usai memenangkan Nobel Sastra 2017. Selama 3 tahun lamanya, ia vakum tidak merilis karya sama sekali.
Novelis Never Let Me Go itu merilis novel berjudul Klara and the Sun. Sampul bukunya berwarna oranye dan menyimbolkan telapak tangan yang terdapat matahari terang benderang.
Bagi para penggemar Kazuo Ishiguro, Klara and the Sun terasa familiar. Novelnya mengisahkan tentang Klara yang dikenal sebagai Artificial Friend atau teman buatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klara menunggu di toko sampai ada pelanggan yang datang untuk memilihnya sebagai teman. Di dalam toko, Klara melakukan pengamatan tentang kehidupan di dalam toko dan apa yang dilihatnya di jalanan, ia mengecek bagaimana caranya dunia berubah.
Meski masih terbit 6 bulan lagi, tapi fans Kazuo Ishiguro sudah bisa melakukan pre-order dari bulan ini.
Penulis The Remains of the Day dalam sebuah wawancara, seperti dilansir berbagai sumber, mengatakan ada jurang di antara ilusi kita yang berhubungan dengan manusia.
"Ada kekuataan emosional yang hebat di bawah ilusi kita," ungkapnya.
![]() |
Kazuo menceritakan novelnya akan membawa kepada pengamatan yang luar biasa. Klara berharap suatu hari nanti akan ada seseorang yang memilihnya.
"Ketika kemungkinan muncul bahwa keadaannya dapat berubah selamanya, Klara diperingatkan untuk tidak berinvestasi terlalu banyak dalam janji-janji manusia," tulis pernyataan penerbit Faber.
Nama Kazuo Ishiguro makin melejit setelah memenangkan Nobel Sastra 2017 dan mengalahkan sejumlah nama yang diprediksi mendapatkan penghargaan sastra dunia bergengsi.
Karya-karya Kazuo Ishiguro yang melambungkan namanya di antaranya adalah The Buried Giant (2015) dan Never Let Me Go (2005) yang membuatnya terpilih untuk penghargaan Booker Prize.
Novel terbaru Klara and the Sun bakal terbit pada 2 Maret 2021.
(tia/dar)