Kabar tersebut dibenarkan oleh Anastasia Mustika, Managing Editor bidang Fiksi Gramedia Pustaka Utama.
Baca juga: Arswendo, Jurnalisme Lher, dan Gus Dur |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novel 'Barabas' menceritakan tentang si terpidana mati mendapatkan kebebasan karena masyarakat Roma lebih memilih menyalibkan Yesus. Penyamun yang dibesarkan secara liar itu tak pernah tahu Yesus-lah sosok yang akan mengubah jalan hidupnya atau jalan kematiannya ke jalan hidup.
Dalam sinopsisnya, GPU menuliskan dengan bahasa sederhana Arswendo menuliskan kehidupan Barabas dengan lengkap sebelum hari penyaliban hingga hari-hari akhirnya. Kisah 'Barabas' pun tentang agama-agama tertentu tapi kisah persaudaraan antar manusia dan kepasrahan pada kasih Allah.
Rencananya novel 'Barabas' direncanakan terbit pada 12 Agustus 2019. Jurnalis senior itu meninggal di usia 70 tahun pada 19 Juli lalu karena mengidap sakit kanker kandung kemih.
(tia/wes)