Karya tersebut dituliskan peraih Khatulistiwa Literary Awards pada 2004 silam dan masuk dalam kumpulan 'Buku Latihan Tidur'. Puisi itu pula yang digubah Oppie Andaresta.
"Puisi 'Malam Ini Aku akan Tidur di Matamu' itu adalah tafsir terhadap lukisan Jeihan. Tahun 2002, saya diajak Sapardi Djoko Damono untuk ke studio di Bandung. Di tempat Jeihan, saya melihat banyak lukisan dengan subyek yang sama, bermata hitam," tutur Joko Pinurbo atau akrab disapa Jokpin di ajang Litbeat Festival, Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana studio yang hening, senyap, dan penuh lukisan 'mata hitam' itu membekas di hati Jokpin. "Saya seakan diasingkan," tuturnya.
Pengalaman itu tidak langsung dituliskan Jokpin. Dua tahun berikutnya ia baru menggarap puisi 'Malam Ini Aku akan Tidur di Matamu'.
Dia pun menambahkan, "Kadang saya menulis satu frasa, saya lanjutkan sampai akhirnya sambung menyambung jadi satu puisi. Waktu pengendapannya juga lama."
Gubahan musikalisasi puisi tersebut juga diciptakan oleh Oppie Andaresta. Pertengahan April lalu album musikalisasi Oppie yang berjudul 'Baju Bulan' diluncurkan. Cetakan ketiga 'Buku Latihan Tidur' pun rilis bersamaan dengan album musikalisasi Oppie.