Penghargaan yang diberikan pada Minggu (15/10) lalu sebelumnya dimenangkan oleh novelis Turki Orhan Pamuk, penulis Amerika Susan Ontag, dan Mario Vargas Llosa asal Peru. Dilansir dari Reuters Senin (16/10), hadiah diberikan kepada Margaret Atwood karena beberapa alasan.
"Penghargaan diberikan karena kesadaran politik dan kewaspadaan Margaret Atwood untuk perkembangan dunia," tulis Hadiah Perdamaian yang diberikan kepada penulis 'Handmaid's Tale' tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atwood telah menulis lebih dari 40 buku fiksi, puisi, esai kritis, dan karya-karyanya mengejutkan banyak orang. Bahkan di konferensi pers, dia mengkritik pemimpin Amerika Serikat, Donald Trump.
"Orang-orang di Eropa melihat Amerika Serikat sebagai suar demokrasi, kebebasan, keterbukaan, dan mereka tidak ingin percaya bahwa banyak hal yang sudah terjadi di Amerika," ucap Atwood.
Bahkan dia mengkritik era Donald Trump yang terjadi seperti saat ini sama sepeti di novel dystopia-nya. "Itulah alasan mengapa serial televisinya begitu populer. Orang-orang tiba-tiba merasa bahwa ini adalah kenyataan yang mungkin bagi mereka," katanya.