Masalah Dunia Buku Bukan Platform tapi Minat Baca

Laporan dari Frankfurt

Masalah Dunia Buku Bukan Platform tapi Minat Baca

Ken Yunita - detikHot
Rabu, 11 Okt 2017 10:40 WIB
Masalah Dunia Buku Bukan Platform tapi Minat Baca Foto: Ken Yunita/ detikHOT
Frankfurt - Beberapa tahun yang lalu dunia sepertinya yakin bahwa dunia buku fisik akan mati dan digantikan oleh digital. Namun rupanya, hingga kini, ramalan itu belum juga terjadi.

Bahkan menurut Ketua Komite Buku Nasional Laura Prinsloo, pasar buku digital di Indonesia belum meningkat secara signifikan.

"Jadi sampai sekarang ke mana arahnya belum tahu bahkan dari data di beberapa negara, tren digital malah menurun," kata Laura saat berbincang dengan detikHOT di Frankfurt Book Fair 2017, Selasa (10/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Bahkan menurut Laura, di Amerika, tren penjualan buku fisik justru meningkat. Ini menjadi satu indikasi bahwa dunia buku fisik tidak akan pernah mati.

"Kalaupun nanti tergerus oleh teknologi, buku fisik akan memiliki pasarnya sendiri," katanya.

Laura mengatakan, perkembangan platform buku sebenarnya bukan masalah utama untuk penerbit dan penulis. Masalah utama untuk industri buku justru minat baca masyarakat.

"Apapun platformnya, asal minat baca tinggi, pasti industri penerbitan maupun penulis akan tetap hidup. Tapi kalau minat baca tidak ada, bagaimana?" ujarnya.



Sejujurnya Laura mengaku khawatir dengan anak-anak yang lebih suka menonton video daripada membaca buku. Jika dibiarkan, maka pembaca buku akan terus berkurang.

"Karena itu perlu dukungan dari orang tua serta sekolah-sekolah untuk bisa ikut mengembangkan minat baca untuk anak-anak," katanya.

Tonton video keseruan acara Frankfurt Book Fair 2017:

[Gambas:Video 20detik]

Tonton juga: Stand Indonesia di Frankfurt Book Fair 2017 Dipadati Pengunjung (ken/tia)

Hide Ads