Ketika menyambangi kantor detikHOT, Asma Nadia menceritakan tentang proses penggarapan novel SYTD pertama dan kedua, yang sama-sama mendulang kesuksesan.
"Saat saya menerbitkan novel SYTD 1 di tahun 2007, isu poligami yang terbilang sensitif juga sudah ramai diperbincangkan. Tapi apa yang saya tulis ini berdasarkan kisah-kisah nyata yang diceritakan pembaca kepada saya, yang mereka kirimkan lewat email ke curhatanasmanadia," tuturnya, Senin (6/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak mengambil cerita secara menyeluruh, namun Asma mengaku dia terinspirasi menuliskannya. Bahkan ketika novel 'SYTD' dituliskan sekuelnya, gayung pun bersambut dari pihak rumah produksi.
"Saat saya cerita ke Pak Manoj mau ada novel SYTD 2, saya tanya gimana pak. Pak Manoj justru senang dan mau melanjutkan kisah Arini, Pras, dan Mei Rose tersebut," kata Asma.
Persoalan poligami yang termuat di dalam bukunya, menurut Asma, bukanlah hal sensitif dan tabu untuk dibicarakan. Dia pun mengutarakan pikirannya tentang isu tersebut.
"Yang salah itu adalah pelaku poligami yang tidak adil, bukan soal poligaminya," tegas Asma.
Film 'Surga Yang Tak Dirindukan 2' hadir serentak di bioskop-bioskop Tanah Air pada Kamis (9/2)!
Baca Juga: Pentas di Bandung, Tiket 'Bunga Penutup Abad' Langsung Diserbu
(tia/doc)