SM Entertainment dan kontrak budak bukanlah 'pasangan' baru dalam industri K-Pop. Isu seputar kontrak panjang yang mengikat artis bertahun-tahun ini sudah muncul sejak grup K-Pop generasi pertama dari manajemen tersebut. Meski tidak hanya SM yang diduga memberlakukan kontrak budak tapi kebanyakan manajemen hiburan di Korea Selatan, status SM sebagai salah satu perusahaan besar tak bisa membebaskan mereka dari sorotan.
Keputusan Chen, Baekhyun, dan Xiumin untuk memutuskan kontrak dengan SM Entertainment yang diungkap awal Juni 2023 ini juga terkait dengan isu kontrak budak. Kejadian ini seperti mengulangi apa yang menimpa TVXQ beberapa tahun lalu. Selain masalah kontrak, keputusan EXO-CBX untuk mengakhiri kontrak eksklusifnya dengan SM juga karena manajemen tidak transparan soal data pembayaran.
Pengacara EXO-CBX, Lee Jae Hak, mengungkapkan pandangannya soal sistem kontrak yang dilakukan SM Entertainment terhadap klien mereka. Dijelaskan olehnya, SM 'mengungkung' artis mereka dalam sebuah kontrak yang jauh lebih lama dari yang diperbolehkan perundang-undangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka sebelumnya sudah menandatangani kontrak eksklusif dengan SM dalam durasi 12 sampai 13 tahun. Ini jauh dari kontrak tujuh tahun yang disetujui undang-undang kontrak standar untuk artis. Kontrak yang panjang ini tidak menguntungkan buat artis karena melebihi batas wajar," ujar Lee Jae Hak dalam pernyataan resminya.
Lee Jae Hak melanjutkan, SM bahkan sedang berusaha untuk bisa membuat artis mereka (termasuk EXO-CBX) menandatangani kontrak panjang dengan durasi hingga 18 tahun. Sehingga menurut pengacara tersebut, SM memanfaatkan posisi mereka sebagai perusahaan secara tidak wajar.
![]() |
Diduga, SM juga berusaha untuk terus-terusan memperpanjang kontrak dengan artisnya bahkan sebelum kontrak eksklusif mereka berakhir. Lalu ada bagian dalam kontrak artis SM yang menyebutkan 'artis harus menyelesaikan sejumlah album selama kontrak, dan apabila album tersebut tidak dirilis selama kontrak aktif, maka kontrak akan diperpanjang sampai kondisi tersebut (perilisan album) terpenuhi'.
Hal ini juga dinilai bermasalah karena pada akhirnya kontrak akan otomatis diperpanjang apabila karena sebuah situasi dan kondisi tak terduga menyebabkan perilisan album tertunda. Tidak adanya batas maksimal dari kontrak tersebut membuat Lee Jae Hak meyakini bahwa usaha SM untuk mengikat artis-artis mereka ini tak ubahnya upaya perbudakan.
"Lebih lanjut lagi, dalam usaha tidak adil dan mengikat tersebut, SM bahkan tidak memberikan bayaran di muka (down payment) sebelum memperpanjang kontrak eksklusif tersebut. Oleh karena itu, Chen, Baekhyun, dan Xiumin benar-benar mempertimbangkan untuk mengajukan laporan ke Fair Trade Commision mengenai kontrak-kontrak ini," tutupnya.