K-Pop memang dikenal sebagai industri musik dengan peraturan-peraturan ketat dari manajemen. Para trainee dan bintang K-Pop harus menyesuaikan diri dengan berbagai aturan mulai dari pelarangan penggunaan handphone hingga melaporkan setiap makanan yang mereka konsumsi dalam sehari. Hal ini diutarakan oleh member GWSN asal Jepang, Miya.
Memang tidak semua manajemen memberlakukan aturan yang terlalu mengikat dan 'kejam' seperti tidak boleh punya handphone pribadi atau menghubungi keluarga misalnya. Namun manajemen yang menaungi GWSN, yang pada akhirnya memang terbukti bermasalah, menerapkan aturan yang membuat Miya merasa seperti dipenjara.
Miya berbincang dengan media Jepan Asahi Shimbun. Dia bercerita bagaimana beratnya kehidupan sebagai trainee dan idola K-Pop selama masa promosinya di Korea Selatan.
"Sepulang sekolah aku langsung latihan dan masing-masing memulai les privat. Jadi ketika semua selesai, di luar sudah gelap. Lalu di setiap sesi latihan, aku akan menimbang berat badanku di depan manajer. Aku harus melaporkan rencana makananku selama sehari seperti 'nanti aku akan hanya makan pisang dan telur rebus' atau 'aku nanti akan cuma makan satu apel saja'. Rasanya hampir gila!" beber Miya.
Di usia remaja, Miya merasa kehidupannya sudah terlalu berat dan keras dengan segala aturan serta kegiatan sebagai trainee. Di saat remaja seusianya lebih banyak menghabiskan waktu bersenang-senang dan bicara hal-hal yang menarik perhatian remaja pada umumnya, seperti misalnya cowok, tapi MIya mengaku topik menyenangkan itu jarang muncul di antara para trainee.
Malah menurut Miya, hal yang paling sering mereka bicarakan adalah soal makanan. Mengingat masing-masing punya kewajiban untuk mencapai berat badan tertentu.
"Biasanya kan di usia itu remaja akan bahas cowok, tapi kami hanya bahas makanan. Hal yang paling menyenangkan di masa-masa itu adalah ketika kami sembunyi-sembunyi kabur dari asrama untuk pergi ke minimarket," lanjut Miya.
GWSN pada akhirnya tidak melanjutkan aktivitas mereka di bawah manajemen The Wave Music. Jelang akhir karier GWSN, mereka bermasalah dengan manajemen dan mengajukan gugatan. GWSN memenangkan kasus ini dan manajemen terbukti bersalah.
Miya sendiri mengalami penelantaran oleh manajemennya. Visa kerjanya bermasalah, dia harus membayar banyak denda karena urusan visa, bahkan sempat mendapat status buruk dalam catatan visanya.
GWSN sendiri merupakan grup K-Pop yang debut di tahun 2019. Aktivitas terakhir mereka tercatat tahun 2021.