64 Karya Pelukis Si Mata Hitam Dipamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud

64 Karya Pelukis Si Mata Hitam Dipamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 11 Des 2023 19:25 WIB
Pembukaan Pameran Tunggal Jeihan Sukmantoro di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali
Pembukaan pameran tunggal Jeihan Sukmantoro di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali. Foto: Istimewa
Jakarta -

Sepeninggal Jeihan Sukmantoro yang dikenal sebagai salah satu maestro seni lukis asal Bandung, karya-karyanya tak lekang oleh waktu dan masih diburu kolektor internasional. Pameran retrospektif yang memuat perjalanan kekaryaannya selama lebih dari 5 dekade kini tengah dipamerkan di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali, mulai akhir pekan lalu hingga 5 Januari 2024.

Pameran yang diinisiasi oleh G3N Project dan Studio Jeihan ini menampilkan 64 lukisan karya Jeihan Sukmantoro di Museum Puri Lukisan Ubud, Bali. Eksibisi bertajuk Solo Exhibition: Jeihan and The New Indonesian, menjadi pameran terbesar dan terbanyak yang ditampilkan di Indonesia.

General Manager G3N Project Andry Ismaya Permadi mengatakan pameran retrospektif kali ini adalah yang terlengkap. "Kita bisa melihat karya Jeihan di era sebelum figur dengan 'mata hitam' muncul. Ini sekaligus menjawab keraguan banyak orang, yang mengira jika tokoh 'mata hitam' yang menjadi ciri khas Jeihan muncul karena ketidakmampuan Jeihan mengekspresikan objek lukisnya lewat mata," terangnya dalam keterangan yang diterima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok figur 'mata hitam' merupakan ciri khas dari pria kelahiran Surakarta, 26 September 1938. Figur-figur dengan mata hitam itu muncul di era sesudah 1965.

Jauh sebelum itu, lukisan-lukisan Jeihan Sukmantoro ditampilkan dengan gaya realis dan mata yang indah. " Jeihan memang sengaja memunculkan sosok mata hitam sebagai bagian dari ciri khas karya-karyanya dan dianggap mampu lebih dalam mengekspresikan karya-karyanya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Meskipun karya Jeihan sempat dicibir orang sampai dihina banyak kalangan, pemilik nama Tionghoa Lim Tjeng Han itu tetap memegang teguh gaya melukisnya hingga akhir hayatnya, pada 2019.

Sosok seniman dengan keteguhan prinsip seperti itu, tidak banyak. "Jadi, jangan mengaku kolektor seni, jika belum mengoleksi karya Jeihan," tegas Andry.

Nama Jeihan bukan seniman sembarangan. Sosok pelukis figuratif itu dikenal luas masyarakat seni dalam dan luar negeri karena karya-karyanya yang luar biasa.

Sang maestro merupakan salah satu sosok penting dalam perjalanan sejarah seni rupa Indonesia modern. Tidak diragukan lagi, karya-karyanya tak hanya dikoleksi kolektor seni Tanah Air namun juga mancanegara.

Konsistensi melukis selama 50 tahun lebih dengan teknik dan ciri khas figur mata hitam milik Jeihan sudah teruji oleh waktu dan menjadi koleksi wajib kolektor seni.

Seluruh lukisan karya Jeihan yang merupakan koleksi dari G3N Project dan kolektor seni Daniel Jusuf tertata dengan rapi dan runtut, mulai dari karya terlama Jeihan sekitar 1950-an, hingga yang terbaru karya 2016. Jeihan salah satu seniman yang semasa hidupnya rajin berpameran.

Di hari pembukaan, sebagai apresiasi terhadap Museum Puri Lukisan Ubud yang telah bersedia menjadi tuan rumah bagi pameran tunggal Jeihan, kolektor seni Daniel Jusuf turut menyumbang salah satu koleksi karya Jeihan miliknya. Lukisan cat minyak berukuran 98 cm x 80 cm karya 1969 itu diserahkan langsung kepada Penglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati untuk menjadi koleksi Museum Puri Lukisan Ubud.




(tia/dar)

Hide Ads