Pelukis Tisna Sanjaya mengaku kehilangan sosok Jeihan Sukmantoro. Banyak kenangan yang dirasakan Tisna bersama Jeihan semasa hidupnya.
Tisna mengaku Jeihan merupakan guru dalam dunia seni yang digelutinya selama ini. Apalagi, Tisna juga selama ini bergerak dibidang yang sama yaitu seni lukis.
Tisna mengatakan Jeihan punya andil besar dalam hidupnya. Beberapa kali, kata Tisna, Jeihan kerap membuka acara pameran lukisan miliknya.
"Jeihan beberapa kali membuka pameran saya, saya merasa tersanjung," kata Tisna saat ditemui di rumah duka Jeihan di Jalan Padasuka, Kota Bandung, Sabtu (30/11/2019).
Tisna mengagumi sosok Jeihan. Terlebih hasil karyanya yang terbilang unik. Jeihan sendiri di setiap karyanya kerap menggunakan 'mata hitam' saat melukis sosok manusia.
"Lukisan unik tidak ada duanya lahir dari proses kreatif yang tekun dan melahirkan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi untuk publik dan masyarakat, melahirkan dari arahnya, kreatifitasnya," kata Tisna.
"Seni tumbuh di matanya, tentang keseharian, tentang manusia. Almarhum adalah orang langka," kata Tisna menambahkan.
Maestro lukis Jeihan tutup usia di usianya yang ke 81 tahun. Pelukis kenamaan tanah air ini meninggal dengan tenang di studio miliknya, di Jalan Padasuka, Kota Bandung, Jumat (29/11/2019) sekitar pukul 18.15 WIB.
Jeihan tutup usia, dengan meninggalkan 6 anak terdiri dari 4 pria dan 2 anak perempuan. Dia juga memiliki 11 cucu. Almarhum telah dimakamkan di belakang studionya pagi tadi sekitar pukul 09.20 WIB.
(dir/dar)