Komikus Indonesia Ramai Posting Semangka Palestina, Ini Sejarahnya

Komikus Indonesia Ramai Posting Semangka Palestina, Ini Sejarahnya

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 02 Nov 2023 15:30 WIB
Jakarta -

Israel terus melakukan serangan di Gaza, Palestina, dari berbagai sisi. Setelah 25 hari gempuran tiada henti, Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan ada 8.525 orang tewas dan sebanyak 3.500 adalah anak-anak.

Di Indonesia, gaungan hastag Free Palestine maupun ceasefirenow terus menggema. Bahkan gambar buah Semangka yang menjadi simbol perlawanan juga mengaung tiada henti sampai sekarang. Komikus Indonesia pun berbondong-bondong memposting simbol Semangka di laman pribadinya.

Salah satunya adalah Hari Prast atau dikenal dengan nama Hari Merdeka memposting gambar semangka yang identik dengan warna merah, putih, hitam dan hijau. Namun ia membubuhkan dengan lambang air mata, dan menuliskan komentar 'Watermellow' yang diposting kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT



Hal yang sama juga digambarkan @gumpnhell. Dia memposting bendera Palestina terbakar yang berdiri di atas tangan-tangan yang meminta pertolongan. "Pray for Gaza, Free Palestine," tulisnya.

Bagaimana asal muasal gambar Semangka sampai menjadi simbol perlawanan? Semangka memang memiliki warna yang sama seperti bendera Palestina, yakni merah, hijau, putih, dan hitam.

[Gambas:Instagram]



Melansir dari Aljazeera, semangka menjadi simbol untuk Palestina bukan hanya karena warnanya saja yang mirip. Uniknya, buah ini juga tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.

Simbol semangka sebagai perlawanan sudah ada sejak tahun 1967. Simbol ini digunakan sebagai bentuk protes terhadap wilayah yang direbut Israel.

Saat itu, Israel telah melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum sebagai bentuk kriminal. Penggunaan bendera Palestina pun dilarang. Namun untuk merepresentasikan Palestina, semangka dipilih karena apabila buah tersebut dipotong, warnanya sama dengan bendera Palestina-merah, hijau, hitam, dan putih.

Dilansir dari berbagai sumber, seorang seniman bernama Sliman Mansour mengatakan para pejabat Israel pernah menutup pameran seni di Ramallah pada dekade 1980-an karena terdapat lukisan bendera Palestina.

"Mereka mengatakan kepada kami, melukis bendera Palestina dilarang, warnanya juga dilarang," ucapnya. Bahkan ketika para seniman mencoba melukis semangka, maka otoritas Israel akan melarang dan menyitanya.

(tia/pus)

Hide Ads