Lumbung sarat akan kebudayaan Indonesia. Tempat untuk penyimpanan padi-padian atau pakan ternak kini dipilih untuk menjadi metode bekerja artistik Pekan Kebudayaan Nasional (PKN), hajatan besarnya Direktorat Kebudayaan Kemendikbudristek yang resmi dibuka tadi malam hingga 29 Oktober 2023.
Penyelenggaran Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini memang berbeda. Tak lagi terpusat di satu tempat, namun perayaan Indonesia Melumbung tersebar di 40 titik dan ada 450 event yang diikuti pelaku budaya.
Setelah proses pelumbungan karya di seluruh Indonesia sejak Juli, sudah saatnya Ruang Tamu dibuka. Gelaran yang diselenggarakan dwitahunan kali ini mengusung tema 'Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan'.
"Kita mewarisi gagasan lumbung padi dan gotong royong sebagai satu bangsa yang besar dan terus bersatu di tengah keragaman budaya dan tradisi serta perkembangan zaman. Merawat bumi, Merawat Kebudayaan merupakan misi, visi, dan panggilan aksi kepada kita semua untuk menjaga kebudayaan dan alam, dua hal yang tidak terpisahkan dan saling memengaruhi," ungkap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim.
Senada dengan Mas Menteri, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid di malam pembukaan menyampaikan PKN merupakan salah satu implementasi dari strategi pemajuan kebudayaan yang telah disepakati dalam Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.
"Gelaran ini adalah wadah untuk mewujudkan serta menyediakan ruang untuk apresiasi, ekspresi, serta kreasi seni dan budaya yang beragam dan turut mendukung terciptanya interaksi budaya yang inklusif di seluruh Indonesia," tutur Hilmar Farid.
Saat malam pembukaan PKN 2023, prosesi potong tumpeng, penampilan tari dan inklusivitas dari Gigi Art Dance, serta lantunan dari tiga empu sudut beranda Rantai Bunyi yakni Achmad (Kik Mad), Keroncong Stambul Fajar, Bangka Belitung; La Asiru, Gambus Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Kahi Ata Ratu, Jungga Sumba, Nusa Tenggara Timur.
Ada juga penampilan Rombong Dangdut, serta kehadiran 20 gerobak kuliner sebagai jamuan bersama untuk seluruh masyarakat yang hadir.
Hilmar Farid juga mengatakan Pekan Kebudayaan Nasional memberikan ruang untuk membuka pintu kesempatan kolaborasi bagi siapa saja dan tidak terbatas di medan seni dan kebudayaan.
"Semangat Indonesia Melumbung untuk Melambung diharapkan bisa bergulir terlepas dari selesainya rangkaian PKN 2023," pungkasnya.
Dari 40 titik yang tersebar di PKN kali ini, ada empat titik ruang tamu yakni Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, PT. Produksi Film Negara (Persero), dan M Bloc Space kawasan Blok M.
Simak Video "Merawat Bumi, Merawat Budaya di Pekan Kebudayaan Nasional"
(tia/pus)