3 Fakta Eko Nugroho, Seniman Kontemporer Asal Yogyakarta yang Mendunia

3 Fakta Eko Nugroho, Seniman Kontemporer Asal Yogyakarta yang Mendunia

Tia Agnes Astuti - detikHot
Jumat, 21 Jul 2023 08:40 WIB
Eko Nugroho
3 fakta soal Eko Nugroho, seniman asal Yogyakarta yang dikenal telah mendunia. Foto: Courtesy of Eko Nugroho Studio/ Oki Permatasari
Jakarta -

Eko Nugroho kini tengah memamerkan karya-karyanya di ROH Projects. Galeri seni yang berada di Jalan Surabaya Nomor 66, Jakarta Pusat, itu menjadi saksi bersejarah bagi perjalanan karier dua dekade sebagai seniman.

Nama Eko Nugroho bukan sembarang seniman di skena seni rupa Asia dan Eropa. Dia sukses melanglang buana dan dikenal di berbagai negara. Siapakah Eko Nugroho dan bagaimana sepak terjangnya? Berikut 3 fakta soal Eko Nugroho, seperti dirangkum detikcom.

1. Bermula dari Komik

Lahir 1977 di Yogyakarta, Eko Nugroho lulus dari ISI Yogyakarta dengan latar belakangnya dalam seni jalanan dan seni berbasis komunitas. Mulai dari lukisan, drawing, sulaman, patung, video hingga mural, karya-karyanya bermula dari seni lokal maupun lingkungan perkotaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko Nugroho juga dikenal sebagai pegiat komunitas komik bernama Daging Tumbuh dan gencar mengkampanyekan semangat Do It Yourself.

2. Pernah Muncul di Film Ada Apa Dengan Cinta? 2

Ketika Rangga dan Cinta kembali membuat nostalgia bagi pencinta film Tanah Air, Eko Nugroho pun muncul dalam salah satu scene di Ada Apa Dengan Cinta? 2. Dalam scene tersebut, Rangga dan Cinta mendatangi salah satu pameran seni yang diselenggarakan di sebuah hotel di Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

Nama Eko Nugroho kembali melejit berkat film tersebut dan karya-karya seni kontemporernya kian dikenal generasi muda. Selain Eko, film tersebut juga mempopulerkan kembali Papermoon Puppet Theatre.

3. Keliling Dunia

Eko Nugroho sukses menggelar pameran tunggal, kolektif sampai residensi di luar negeri. Di antaranya pameran LOST IN Parody, di Arario Gallery, Seoul, Korea Selatan (2020), NOWHERE IS MY DESTINATION di Artfront Gallery, Tokyo, Jepang (2019), PLASTIC DEMOCRACY di Arndt Art Agency, Berlin, Jerman (2018).

Kemudian pameran SEMELAH, Asia Society (Commission Project), New York, AS (2017), UH-OH UH-OH UH-OH (THE WORLD COMPLAINING) di Arario Gallery Shanghai, China, dan LOT LOST di Art Gallery of New South Wales, Sydney, Australia. (2016).

Beberapa karyanya juga menjadi koleksi sejumlah lembaga internasional, seperti MusΓ©e d'Art Moderne Paris, The Guy & Myriam Ullens Foundation, Singapore Art Museum, MusΓ©e des Beaux-arts de Lyon.

Ada juga di Artnow International A3 Collection San Francisco USA, Tropen Museum Amsterdam Netherland, Arario Collection Cheonan Korea, Queensland Art Gallery | Gallery of Modern Art Brisbane Australia, Asia Society Museum New York USA, dan sebagainya.




(tia/dar)

Hide Ads