Mengenang Seniman Kontemporer Sri Astari Rasjid

ADVERTISEMENT

Obituari

Mengenang Seniman Kontemporer Sri Astari Rasjid

Tia Agnes Astuti - detikHot
Senin, 12 Des 2022 15:20 WIB
Sri Astari Rasjid
Seniman kontemporer Sri Astari Rasjid meninggal dunia pada Minggu (11/12) pukul 19.48 waktu Singapura. Foto: Instagram Sri Astari Rasjid
Jakarta -

Dunia seni tengah dirundung duka. Seniman kontemporer Sri Astari Rasjid tutup usia pada Minggu (11/12) pukul 19.48 waktu Singapura.

Kabar duka itu diterima detikcom dalam pesan berantai. "Telah berpulang ke rahmatullah Ibu Sri Astari Rasjid binti Soegiyanto pada hari Minggu, 11 Desember 2022 pukul 19.48 waktu Singapura di Farrer Park Hospital, Singapura," demikian bunyi kabar duka tersebut.

Sri Astari Rasjid merupakan sosok seniman dalam kancah seni kontemporer Indonesia. Dia pernah menjadi Duta Besar mewakili Indonesia untuk Bulgaria, Albana, dan Makedonia pada 2016-2020.

Menurut catatan detikcom, Sri Astari Rasjid dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia. Ia dilantik pada 13 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7/P/Tahun 2016.

Lahir pada 26 maret 1953, Sri Astari Rasjid belajar seni lukis di Universitas Minnesota, AS pada 1987 dan Royal College of Art, London, Inggris di 1988.

Sebelum bertugas sebagai Dubes RI, Sri Astari Rasjid menggelar pameran retrospektif yang berjudul Yang Terhormat Ibu di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), Bulaksumur, Yogyakarta, pada medio Februari hingga Maret 2016.

Bagi Sri Astari, tema feminisme dan maskulinitas telah menjadi dua hal terpenting dalam proses berkarya. Dia pernah memajang patung kebaya raksasa di area Marina Bay Sands dalam ajang Singapore Art Week 2016.

detikcom pernah mewawancarai Sri Astari Rasjid di Singapura pada 2016. "Patung Armour of Change itu dilambangkan sebagai perwujudan wanita Jawa tapi ada simbol kupu-kupu sebagai lambang kebebasan," ungkapnya.

Sejak 1998, Sri Astari Rasjid telah memamerkan berbagai karya seninya. Selama lebih dari 3 dekade, ia banyak mengeksplorasi tema kebudayaan khususnya adat Jawa dan tentang perempuan.

Seniman Sri Astari RasjidSeniman Sri Astari Rasjid saat ditemui detikHOT sebelum menggelar pameran retrospektif 'Yang Terhormat Ibu' pada Februari 2016. Foto: Tia Agnes

Karyanya yang fenomenal dan menjadi jati diri Astari sampai sekarang adalah 'Formula #1 Perempuan Kuat'. Potret dirinya sebagai perempuan Jawa digambarkan seperti perempuan gagah, berdiri tegak dan menggunakan pakaian tradisional pria Jawa dengan beskap dan blangkon.

Kurator Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2015, Carla Bianpoen, mengatakan ada kebaya dan tas menjadi simbol ikonik Astari. "Dimulai setelah tragedi 1998, sosok 'Armour of Soul' dan yang terakhir ketika dia mau jadi Duta Besar Bulgaria. Seakan-akan tujuannya sudah tercapai dan persamaan antara laki-laki dan perempuan," ungkap Carla Bianpoen

Sri Astari Rasjid adalah seniman kontemporer yang aktif berkarya sejak awal dekade 1990-an. Karya-karyanya banyak ditampilkan di berbagai medium dan bertaraf internasional. Pada 2013, Astari menjadi salah satu seniman yang mewakili Indonesia di Venice Biennale.

Ketika menjadi Dubes RI, dia juga tetap mempopulerkan budaya Jawa dan seni kontemporer ke publik Eropa. Salah satunya adalah pameran 75 koleksi batik pribadinya dari 1900 sampai masa kini yang berasal dari Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Palembang, dan Jambi.



Simak Video "Kakak Tamara Bleszynski Pastikan Hadir di Sidang Mediasi Berikutnya"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/pus)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT