Dalamm keterangan pers yang diterima detikHOT, Selasa (24/5/2016), sebanyak 75 batik koleksi pribadi Sri Astari dari tahun 1900 sampai kini dipajang di lantai dua museum. Batik tersebut berasal dari Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, Palembang, dan Jambi.
Koleksi batik Sri Astari adanya berasal dari batik keraton sampai batik desain KRT Hardjonagoro, Iwan Tirta, Bin House, dan batik Limaran. "Tapi ada juga batik dodot tua dan baru, batik Prada tua Palembang, batik Basurek Jambik, sampai batik halus Solo dan Yogyakarta," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Astari menambahkan waktu yang mepet membuat dia menampilkan koleksi pribadinya. Selain batik, pameran diadakan dalam rangka 60 tahun hubungan Indonesia-Bulgaria juga memajang karya seni dan kerajinan tangan dari Bali. Karya-karya tersebut koleksi dari KBRI Sofia.
"Pamerannya berlangsung sampai satu bulan dan kekayaan ragam batik Indonesia menjadi tontonan sekaligus pembelajaran yang menarik bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Ke-75 potong batik yang dipajang menjadi bagian dari 'Night of the Museums'. Di mana 50 museum dunia berpartisipasi meramaikannya. Pertama kali digelar di Belin pada 1997, eksibisi berlanjut di Paris pada 2005. Sejak saat itu, berbagai negara di Eropa mengadakan pameran serupa yang digelar bertepatan dengan perayaan International Day of the Museum.
(tia/mmu)