Rumah adat khas Badat bukan sembarang seni tradisional yang masih dilestarikan. Di balik seni tradisional tersebut, ada banyak cerita di baliknya.
Keunikan arsitektur tradisional Batak punya nilai budaya bagi wisatawan, arsitek, dan juga pegiat seni. Filosofi rumah adat Batak dibongkar oleh sejumlah narasumber dalam webinar online yang berjudul Arsitektur Rumah Batak hari ini.
Seniman Jesral Tambun yang juga dikenal sebagai pegiat yang mendalami arsitektur dan seni budaya khas Batak Toba mengatakan bangunan rumah adat Batak dilestarikan karena beberapa hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seni tradisional dan adat Batak pada bangunan yang dilestarikan memperlihatkan tingginya nilai peradaban budaya masyarakat Batak, sebagai potensi yang membanggakan di Sumatera Utara," ungkapnya.
Seni tradisional rumah Batak juga dilihat dari penggunaan material kayu dan bentuk atap yang khas. Hal itu, lanjut dia, yang menjadi pembeda bagi keindahan dan kesenian dari rumah adat lainnya.
"Ada susunan yang membuat keunikan tersendiri. Hal itu mengandung nilai seni tinggi, yang turun temurun sudah dibudidayakan oleh para pendahulu sampai sekarang," tegasnya.
![]() |
Keindahan arsitektur bangunan tropis di tanah Batak ini juga dibuktikan dari penelusuran yang lebih detail oleh arsitek Franky Simanjuntak IAI. Dia adalah sosok pegiat Arsitektur vernakular Indonesia (AVI). Secara khusus, ia meneliti rumah batak Pakpak.
"Rumah Batak Pakpak yang masih tersisa keindahannya dikaji untuk dapat dibangun kembali dari kepunahannya dalam upaya pelestarian, agar bermanfaat dalam fungsi yangbaru, dan menapaki jejak Arsitektur Nusantara di Sumatera Utara," ucapnya.
Arsitek senior Yori Antar yang sudah melanglang buana melihat berbagai keunikan di pelosok Indonesia mengatakan pentingnya merawat situs sejarah.
"Rumah Batak banyak memiliki ragam seni dan budaya yang menarik, sehingga ke khasannya membuat sangat dirindukan oleh mereka yang sedang berada jauh dari Sumatera Utara," tukasnya.
(tia/pus)