Hiii.. Ada Darah Palsu Dilemparkan ke Lukisan Abad ke-19 di Berlin

Hiii.. Ada Darah Palsu Dilemparkan ke Lukisan Abad ke-19 di Berlin

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 03 Nov 2022 17:00 WIB
Museum Berlin, Jerman
Foto: Istimewa
Jakarta -

Sebuah lukisan kembali coba dirusak oleh aktivis lingkungan di Berlin, Jerman. Akhir pekan lalu, darah palsu dilemparkan ke arah lukisan karya Henri de Toulouse-Lautrec di Museum Berlin, Jerman.

Insiden itu mengingatkan pada protes iklim yang baru-baru ini sering terjadi. Aktivis itu kini dibawa ke tahanan polisi Berlin dan masih berada di dalam bui.

Lukisan Henri de Toulouse-Lautrec itu berjudul Clown dan sedang diperiksa di bengkel restorasi Alte Nationalgalerie. Kepala Yayasan Warisan Budaya Prusia, Hermann Parzinge, mengatakan lukisannya tidak rusak akibat peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya terkejut karena masih ada serangan terhadap karya seni yang tidak masuk akal ini," ungkapnya dilansir dari berbagai sumber.

Saat ini, lanjut dia, staf museum akan terus melakukan segala hal untuk melindungi karya seni. "Kami juga menjaga koleksi kami agar dapat diakses pengunjung dengan sedikit hambatan," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Peristiwa ini tampaknya sama dengan aksi iklim yang dilakukan oleh kelompok Letzte Generation yang awal bulan ini melemparkan kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet. Taktik mereka yang dipimpin oleh kelompok Just Stop Oil yang berbasis di Inggris menarik perhatian sampai ke seluruh Eropa.

Demonstran Just Stop Oil juga melemparkan sup tomat ke lukisan Sunflower karya Van Gogh di Galeri Nasional London. Pekan lalu, aktivis yang menempelkan kepalanya ke lukisan Girl with a Pearl Earring kini berada di dalam bui dan didakwa 2 bulan penjara.

Insiden Alte Nationalgalerie terjadi pada hari yang sama ketika anggota Generasi Letzte menempelkan diri mereka ke pegangan tangan di samping kerangka dinosaurus di Museum Sejarah Alam Berlin.

Kelompok itu mengatakan, "Sama seperti dinosaurus saat itu, kita terancam oleh perubahan iklim yang tidak dapat kita tahan. Jika kita tidak ingin melihat diri kita terancam punah, kita harus bertindak sekarang," pungkasnya.




(tia/dar)

Hide Ads