Benua Eropa tengah mengalami fenomena perusakan lukisan abad ke-17 di segala penjuru museum seni. Dari London, Belanda, sampai Prancis mengalami hal serupa yang dilakukan oleh aktivis lingkungan.
Dua orang aktivis Belgia yang menargetkan lukisan ikonik Girl with a Pearl Earring karya Johannes Vermeer pekan lalu, dijatuhi hukuman dua bulan penjara. Dalam persidangan yang digelar, jaksa mengatakan tindakan mereka melewati batas dari aturan demonstrasi yang ada di Belanda.
Setengah dari hukuman itu ditangguhkan oleh hakim di Den Haag, Belanda. Artinya, 3 tersangka berjenis kelamin pria itu akan menjalani hanya satu bulan penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan lalu, seorang pria yang mengaku sebagai aktivis menempelkan kepalanya ke kaca yang melindungi lukisan dari abad ke-17. Lukisan itu berada di Museum Mauritshuis di Den Haag, Belanda, sementara ada yang mencoba menuangkan sekaleng sup tomat kental di atas kepalanya.
Pria lainnya, mengenakan kaus oblong bertuliskan Just Stop Oil menempelkan tangannya ke dinding di sebelah lukisan. Ada pria ketiga yang merekam aksi tersebut.
Lukisan Girl with a Pearl Earring itu tidak rusak. Tapi kaca penutupnya harus diganti dan protes itu menyebabkan kerusakan kecil lainnya.
"Lukisan sekarang telah dikembalikan ke dinding dan dipamerkan kembali," ungkap pihak museum.
Nama Johannes Vermeer diketahui bukanlah seorang seniman yang produktif maupun seterkenal Vincent van Gogh. Dia membutuhkan waktu untuk menyelesaikan sebuah karya.
Sepeninggal sang seniman, ada sekitar 3 lusin lukisan yang bertahan, dipajang di museum maupun galeri seni di berbagai negara.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa di pengasilan Den Haag, Belanda, mengatakan tujuan para aktivis yang mengklaim sebagai upaya penghentian minyak di negara-negara Eropa dengan merusak lukisan klasik adalah tidak benar.
Awal bulan ini, aktivis lingkungan juga melemparkan kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet di Jerman. Protes serupa juga terjadi di London saat pengunjuk rasa melemparkan sup ke atas lukisan Sunflower karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London, Inggris.
(tia/wes)