.webp)
Selama satu bulan terakhir, orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai aktivis lingkungan 'menyerang' lukisan abad ke-18 yang dipamerkan di museum. Setelah lukisan Sunflower karya Vincent van Gogh di London dan Claude Monet di Jerman, kini satu karya lagi kena vandalisme.
Lukisan itu berjudul Girl with a Pearl Earring karya Johannes Vermeer yang dibuat tahun 1665. Dua orang yang mengaku sebagai aktivis menargetkan mahakarya itu dengan lem dan cairan pada Kamis pekan ini (27/10).
Sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan seorang pria menuangkan sekaleng zat merah ke pengunjuk rasa lain yang tampaknya mencoba menempelkan kepalanya ke lukisan yang dilindungi kaca. Orang kedua menempelkan tangannya ke panel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Mauritshuis di Den Haag, Belanda, mengatakan usai kejadian itu kondisi lukisan telah diperiksa oleh konservator museum.
"Untungnya, lukisan itu berlapis kaca dan tidak rusak," ungkap pihak museum, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Dari dua aktivis, satu orang mengenakan kaos bertuliskan Just Stop Oil sembari berteriak mengenai kerusakan iklim dan lingkungan.
"Bagaimana perasaanmu ketika melihat sesuatu yang indah dan tak bernilai harganya dihancurkan di depan matamu? Apakah kamu merasa marah? Bagus. Itulah perasaan ketika kamu melihat planet ini dihancurkan di depan mata kita sendiri," ungkapnya.
Kepolisian di Den Haag telah menangkap 3 orang atas kasus tersebut. Mereka dijerat pasal kekerasan publik pada properti.
Awal bulan ini, pengunjung rasa juga melemparkan kentang tumbuk ke lukisan Claude Monet di Museum Jerman. Protes serupa juga terjadi di London saat pengunjuk rasa melemparkan sup tomat ke karya ikonik Vincent Van Gogh di London.
Kini lukisan Girl with a Pearl Earring telah kembali dipamerkan di museum mulai akhir pekan ini.
(tia/nu2)
