Happy Salma Bocorkan Pentas Sudamala, Boyong 90 Penari dari Bali ke Jakarta

ADVERTISEMENT

Happy Salma Bocorkan Pentas Sudamala, Boyong 90 Penari dari Bali ke Jakarta

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 25 Agu 2022 15:04 WIB
Titimangsa Foundation Persembahkan Pementasan Sudamala: dari Epilog Calonarang
Foto: Courtesy of Titimangsa Foundation
Jakarta -

Titimangsa Foundation mempersembahkan produksi ke-59 yang berjudul Sudalama: dari Epilog Calonarang. Pementasan yang diproduseri oleh Happy Salma dan Nicholas Saputra itu bakal digelar pada 10-11 September 2022 pukul 20.00 WIB di Gedung Arsip Nasional RI, Jakarta Barat.

Sebelum digelar, pendiri Titimangsa Foundation, Happy Salma, sempat membocorkan mengenai pertunjukan tersebut.

"Ini pementasan yang spektakuler karena pernah diboyong ke luar negeri di tahun 1931 dan ditonton di Expo Paris oleh 6 juta orang," buka Happy Salma ketika ditemui awak media di M Bloc Space, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Pementasan Sudamala: dari Epilog Calonarang memberikan kesempatan besar kepada para pemusik, seniman, sastrawan, sebagai bentuk kesenian yang lain.

"Saya bersama saudara ipar saya melihat katalognya lagi saat itu, ini pementasan yang berakar dari tradisi Bali, dari epilog Calonarang. Kalau dipentaskan semuanya, durasinya bisa berjam-jam. Lama sekali," sambung Happy Salma.

Untuk menggelar pementasan tersebut bulan depan, tim Titimangsa Foundation sampai memboyong 90 penari dari Bali.

"Banyak ya, sampai 90-an penari," kata Happy sembari tertawa.

Happy Salma saat ditemui di Plaza Indonesia.Happy Salma saat ditemui di Plaza Indonesia. Foto: Palevi S/detikFoto

"Kami ingin membawa seni tradisi Bali ke kota besar, yang akan dipentaskan di Gedung Arsip Nasional nanti bulan September," ungkapnya.

Pentas Sudamala: dari Epilog Calonarang menyuguhkan tari dan drama, serta menampilkan karya pahat dan seni rupa, keindahan tata busana serta alunan gamelan Bali yang bernafaskan neo-klasik. Pertunjukan ini sarat dengan makna utamanya tentang kesadaran akan penyucian dan pembersihan diri maupun alam lingkungan yang berangkat dari drama kisah Calonarang.

Sudamala: dari epilog Calonarang menceritakan kisah Walu Nateng Dirah, seorang perempuan yang memiliki kekuatan dan ilmu yang luar biasa besar serta ditakuti banyak orang termasuk membuat resah raja yang berkuasa saat itu, Airlangga.

Hal ini pula yang menyebabkan tak banyak pemuda berani mendekati putri semata wayangnya, yang bernama Ratna Manggali. Walu Nateng Dirah sangat kecewa dan mengekspresikan kepedihannya dengan menebar berbagai wabah. Luka hatinya itu akhirnya sementara terobati, setelah Ratna Manggali menikah dengan Mpu Bahula.

Kehidupan pernikahan ini ternyata dicederai Mpu Bahula. Ia yang ternyata adalah utusan pendeta kepercayaan Raja Airlangga, mengambil pustaka sakti milik Walu Nateng Dirah yang akhirnya jatuh ke tangan Mpu Bharada.

Walu Nateng Dirah kecewa dan murka, kemurkaanya lalu menimbulkan wabah yang menyengsarakan banyak orang. Setelah Mpu Bharada mengenali ilmu yang dimiliki Walu Nateng Dirah, Ia lantas menantang Walu Nateng Dirah untuk beradu ilmu, agar dapat menuntaskan bencana dan wabah yang melanda.

Siapakah yang menang dalam pertarungan ini? Apakah Walu Nateng Dirah, seorang perempuan sakti yang kecewa? Ataukah Mpu Bharada, seorang brahmana suci, pendeta kesayangan Raja Airlangga?

[Gambas:Instagram]





Simak Video "Tantangan Nicholas Saputra dan Happy Salma Garap Teater Tradisi Kuno Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT