SangiRUN Night Trail 2022 kembali diselenggarakan tahun ini di Desa Sangiran, kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada 16-18 September 2022. Tampil berbeda, event budaya yang mengangkat kehidupan desa di sekitar warisan situs Manusia Purba Sangiran diwarnai oleh kegiatan lari.
"Niat awalnya adalah mengenalkan situs prasejarah dari ratusan ribu tahun yang lalu. Gimana menurut kami mendekatkan warisan situs kepada masyarakat sekitar melalui kegiatan melalui lomba lari," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid saat jumpa pers virtual SangiRUN Night Trail 2022, kemarin.
Melalui event tersebut, Hilmar Farid juga ingin memperkuat sistem pengelolaan. "Semakin besar kegiatan ini dari tahun ke tahun berguna untuk masyarakat sekitar. Ini bukan kegiatan milik Kementerian saja tapi milik kita semua," sambungnya.
SangiRUN Night Trail pertama kali diselenggarakan pada 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site". Event ini juga ingin menghidupkan kembali olahraga lari yang selama masa pandemi tidak dapat dilaksanakan.
Kegiatan ini merupakan lomba lari dengan penuh tantangan di malam hari melewati bukit, hutan, dan sawah. Lomba lari ini dibagi menjadi dua kategori, yakni lari sejauh 25 km dan lari bersama kawan atau keluarga sejauh 4 km.
Tahun ini, SangiRUN 2022 mengusung tema 'Survive dan Sparkling' dengan menghadirkan pameran prasejarah, lokakarya komunitas, seni kriya, UMKM, Sangiran Fair, dan instalasi cahaya. Khusus untuk pameran menghadirkan Jejak Peradaban Prasejarah di Nusantara dengan Kampung Purba yang merefleksikan rekonstruksi prasejarah dalam bentuk kampung.
Pameran ini berlokasi di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, dan akan berlangsung pada 12 s.d. 24 September 2022.
"Pameran ini bukan sekadar pameran, tapi sengaja kami tampilkan di tempat dengan situs prasejarah. Kelebihan yang harus disadari bersama-sama agar masyarakat lebih mengenai warisan kebudayaan kita," sambung Hilmar Farid.
Acara yang digelar kedua kalinya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset (Kemendikbud) bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Sragen dan Karanganyar.
Panitia Penyelenggara SangiRUN Night Trail 2022, Andre Jonas, mengatakan instalasi cahaya juga bakal menghiasi sepanjang penyelenggaraan.
"Ini bukan hanya kegiatan untuk menyenangkan masyarakat. Kami juga membuat instalasi cahaya yang bisa dijadikan bahan untuk ditonton. Akan ada hutan bercahaya, hiasan cahaya revolusi di Jembatan Cinta, jumlah obor lebih banyak, jadi glow in the dark," tegasnya.
Baca juga: Cerita Muklay Bikin 2 Mural di Los Angeles |
Tahun ini, jumlah peserta lomba lari yang bisa mendaftar lebih banyak sampai 250 peserta, dari tahun sebelumnya sekitar 150 orang.
"Selain karya seni instalasi dan multimedia, kami bukan hanya menggabungkan pasar budaya tapi Sangiran Fair untuk mengundang orang datang ke sana. Ini kesempatan masyarakat untuk menunjukkan berbagai potensinya," pungkasnya.
Simak Video "Video: aespa Resmi Comeback dengan Lagu 'Dirty Work'"
(tia/dar)