Titimangsa Foundation tak hanya menampilkan pertunjukan monolog Inggit Garnasih di Ciputra Artpreneur Theater pada 20-21 Mei. Pameran seni lukis berjudul Merekam Inggit juga berlangsung di lobi bangunan tersebut.
Dikuratori oleh Agus Noor, pelukis Bayu Wardhana membuat sejumlah lukisan untuk pameran Merekam Inggit.
Lukisan-lukisan tersebut, membongkar perjalanan hidup dan batin dari sosok Inggit Garnasih dalam menyertai kehidupan Bung Karno sampai menjadi Presiden pertama Republik Indonesia, kala itu. Seluruh lukisan dibuat sebagai respons dari pementasan dan nantinya bakal dilelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil lelang rencananya didistribusikan sebagai bentuk partisipasi untuk mewujudkan Museum Inggit di Bandung, Jawa Barat.
Agus Noor sebagai kurator pameran mengatakan pentas monolog Inggit Garnasih yang diperankan oleh Happy Salma, sukses didokumentasikan oleh Bayu Wardhana ke dalam bentuk kanvas.
"Ketika dokumentasi bisa dilakukan dengan fotografi atau video, apa yang dilakukan Bayu Wardana menjadi punya keunikan sekaligus daya gugah," katanya.
Bayu Wardhana dikenal sebagai pelukis on the spot yang sigap dan tangkas menangkap momen-momen lanskap pemandangan menjadi impresi yang puitik ke dalam kanvas.
Kali ini, dia pun menangkap momen-momen puitik tersebut dari panggung teater musikal Inggit. Emosi dan karakter yang bergerak tersebut diabadikan dalam kanvas.
Dengan kata lain, lukisan-lukisan itu tak hanya menggambarkan apa yang terjadi selama proses dan pementasan.
"Tapi juga membuka ruang dialog untuk semakin memahami pergulatan batin seorang Inggit Ganarsih," ungkap Agus Noor.
Pementasan musikal Inggit digelar secara umum pada Jumat dan Sabtu (20-21/5/2022) pukul 15.00-17.00 WIB.
Selain pentas pertunjukan, pameran lukisan Merekam Inggit digelar di lobi Ciputra Artpreneur Theatre lantai 13, nantinya lukisan bakal dilelang pada 19-31 Mei 2022.
Pada Sabtu (21/5/2022) pukul 13.00, diskusi bersama seniman Bayu Wardhana, Happy Salma, dan kurator pameran Agus Noor bakal digelar.
(fbr/tia)