Inggit juga menceritakan kesetiaannya untuk mengantar Bung Karno mulai dari mendampinginya lulus sekolah Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB). Termasuk mendukung ekonomi keluarga saat Bung Karno memulai pergerakan di organisasi.
Soekarno ditahan di penjara Sukamiskin, mendampinginya dalam pengasingannya di Ende dan Bengkulu. Ketika Bung Karno akhirnya akan sampai di gerbang Istana menjelang kemerdekaan bangsa yang didamba, Inggit mengemas barang-barang dan kenangan dalam koper tuanya dan kembali ke Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pementasan ini juga dilengkapi dengan kehadiran Ati Sriati (Pemeran Pendukung- Ibu Amsi), Jessica Januar (Pemeran Pendukung- Ratna Djuami), Desak Putu Pandara Btari Patavika (Pemeran Pendukung - Kartika). Seluruh pemain tampil mengesankan di atas panggung dengan arahan Iskandar Loedin (Pimpinan Artistik dan Skenografer), dan balutan busana dari Biyan dan Tenun Baron (Busana), dan dukungan Hagai Pakan (Penata Busana), Rudy Dodo (Konsultan Desain Interior), Bayu Wardhana (Pelukis), Agus Noor (Kurator Pameran Lukisan).
Sebelumnya, Titimangsa sempat mementaskan Monolog Inggit sebanyak 13 kali pada periode 2011-2014 di Jakarta dan Bandung. Pada pementasan kali ini, Titimangsa kembali menghadirkan 'Monolog Inggit' dalam nuansa teater musikal.
Pementasan musikal itu digelar secara umum pada Jumat dan Sabtu (20-21/5/2022) pukul 15.00-17.00 WIB. Selain pentas pertunjukan, pameran lukisan Merekam Inggit digelar di lobi Ciputra Artpreneur Theatre lantai 13, nantinya lukisan bakal dilelang pada 19-31 Mei 2022.
Simak Video "Pentas Teater 'Ariyah dari Jembatan Ancol' Sukses Pukau Penonton"
[Gambas:Video 20detik]
(fbr/tia)