Youth Grand Prix Amerika Serikat bukan sembarang kompetisi balet bertaraf internasional. Untuk lolos ke final, para peserta harus mengikuti audisi dari bawah.
Marlupi Dance Academy yang dikenal sebagai sekolah tertua di Indonesia itu menjadi satu-satunya delegasi Tanah Air yang berkompetisi di YGP Tampa, Florida, AS.
"Saya selalu bilang ke mereka. Anggap saja performance, bukan lomba. Karena kan bawa nama baik Indonesia dengan baik. Enjoy the stage," kata Direktur Artistik MDA, Fifi Sijangga kepada detikcom.
Salah satu pemenang bernama Shaqueena Yefta menang juara ketiga di kategori pre-competitive classical women. Dia pun meraih beasiswa sekolah balet di Monaco Scholarship by Princess Grace Academy.
![]() |
Fifi menceritakan Shaqueena berasal dari Cirebon dan sudah belajar tari balet sejak kecil.
"Dia juga ikut kelas privat dengan Claresta dan memang potensial dari segi postur tubuh juga," katanya.
Menurut penjelasan Fifi, kompetisi YGP merupakan yang terbaik di negeri Paman Sam tersebut. Untuk masuk ke semifinal dan final saja, para peserta di negara-negara bagian AS harus menang kompetisi per wilayah.
"Untuk sampai ke tingkat final di Amerika saja mereka terbaik di negara bagiannya. Begitu juga di Asia, lawan terbaiknya adalah Jepang dan Korea karena kan mereka menari balet sudah seperti makanan sehari-hari mereka," terangnya.
Pihak Marlupi Dance Academy pun senang akhirnya murid-muridnya bisa terpilih ke YGP.
"Mereka anak-anak baru semuanya yang baru pertama kalinya ikut kompetisi balet di internasional. Baru pertama juga ke luar negeri," kata Fifi Sijangga.
Murid-murid Marlupi Dance Academy Academy yang menang kompetisi di antaranya adalah Nicole Kosasih W yang memenangkan beasiswa Harid Conservatory Short Time Scholarship.
Ada juga Shaqueena Yefta menang juara ketiga di kategori pre-competitive classical women dan meraih beasiswa sekolah balet di Monaco Scholarship by Princess Grace Academy. Serta Tiffany Emmanuela Tanugraha di Berlin Estate.