Jatiwangi Art Factory Bawa Isu Tanah di Ajang documenta fifteen

Jatiwangi Art Factory Bawa Isu Tanah di Ajang documenta fifteen

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 04 Mar 2022 12:02 WIB
Pameran yang menampilkan karya terakota dari belasan seniman resmi digelar di Majalengka, Jawa Barat. Pameran bertajuk Terracotta Triennale 2021 ini digelar di Jebor Hall Jatiwangi art Factory (JaF) Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi.

Dalam pameran tersebut rupa-rupa karya terakota yang dibuat oleh belasan seniman dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara dikumpulkan untuk dipajang.
Pameran Terakota yang dihadirkan oleh Jatiwangi Art Factory di Majalengka, Jawa Barat. Foto: Bima Bagaskara
Jakarta -

Pameran seni rupa kontemporer documenta fifteen yang digelar di Kassel, Jerman, pada 18 Juni sampai 25 September 2022 juga menampilkan Jatiwangi Art Factory. Kolektif seni asal Jatiwangi, Majalengka itu turut hadir di ajang internasional bergengsi dari dataran Eropa tersebut.

Ada berbagai kolaborasi dan proyek seni yang ditampilkan oleh Jatiwangi Art Factory. Ismal Muntaha dari Jatiwangi Art Factory mengatakan documenta fifteen dianggap sebagai sebuah perayaan bersama dengan berbagai kolaborasi yang beragam.

"documenta fifteen tidak menyuruh kami berkarya dengan satu tema, tapi didasarkan platform masing-masing yang berhubungan dengan ekosistemnya. Lumbung sebagai posisi tawar utama, kami membuat new rural agenda sebagai platform berjejaring," ungkap Ismail saat ditemui di Gudskul Ekosistem, Jagakarsa, Jakarta Selatan, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ismail menyebutkan new rural agenda berhubungan dengan situasi Jatiwangi dan respons dari new nurban yang diinisiasi oleh pemerintah.

"Yang kami coba tawarkan (tampilkan) ke documenta dan teman-teman Lumbung, momentum ini bisa dipakai untuk kepentingan bersama. Kami mengundang perwakilan pejabat, politisi, dan pihak lainnya di Kassel seperti konferensi tingkat tinggi," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Agenda yang dibahas adalah pengolahan sumber daya. Di Jatiwangi, isu soal tanah sudah dibahas karena di kawasan tersebut banyak terdapat penghasil genteng.

"Kami juga membawa perwakilan dari penghuni bumi lainnya yang bukan manusia. Ada tanah Jatiwangi, Palestina, Brasil, yang diposisikan sebagai delegasi bukan sekadar stakeholder. Gimana alam sekitar jadi bagian dari kehidupan bukan sesuatu yang terpisah," kata Ismal Muntaha.

documenta fifteen bukan sembarang pameran seni kontemporer biasa. Digelar setiap 5 tahun sekali di Kassel, Jerman sejak tahun 1955, documenta merupakan ajang temu seniman antar negara, kurator, pegiat kreatif sampai pencinta seni selama 100 hari.

ruangrupa tercatat sebagai kolektif seni pertama yang memimpin penyelenggaraan documenta dan mengukir sejarah karena satu-satunya direktur artistik asal Asia sejak awal penyelenggaraan.

Jatiwangi Art Factory jadi salah satu kolektif seniman yang terpilih untuk berkolaborasi di documenta fifteen tahun ini. Selain itu, ada Gudskul Ekosistem, Taring Padi sampai seniman PM Toh.




(tia/wes)

Hide Ads