Cerita Perjalanan ruangrupa Boyong Lumbung di documenta Fifteen

Cerita Perjalanan ruangrupa Boyong Lumbung di documenta Fifteen

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 03 Mar 2022 09:46 WIB
ruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteen
ruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteen. Foto: Courtesy of Jin Panji/ Gudskul
Jakarta -

Kolektif seni asal Jakarta ruangrupa menorehkan prestasi di kancah internasional. Sejak Februari 2019, ruangrupa yang berdiri pada 2000 lolos seleksi menjadi Direktur Artistik documenta fifteen yang berlangsung pada 18 Juni sampai 25 September 2022.

documenta fifteen bukan sembarang pameran seni kontemporer biasa. Digelar setiap 5 tahun sekali di Kassel, Jerman sejak tahun 1955, documenta merupakan ajang temu seniman antar negara, kurator, pegiat kreatif sampai pencinta seni selama 100 hari.

ruangrupa tercatat sebagai kolektif seni pertama yang memimpin penyelenggaraan documenta dan mengukir sejarah karena satu-satunya direktur artistik asal Asia sejak awal penyelenggaraan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan ini, tim artistik documenta fifteen bakal berangkat ke Kassel, Jerman, untuk menyiapkan perhelatan akbar tersebut. Di sela-sela persiapan, mereka mengajak para media untuk berjumpa dalam sesi Warung Kopi di Gudskul Ekosistem, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.

ruangrupaAnggota ruangrupa yang menjadi direktur artistik documenta fifteen. Foto: GUDSKUL/JIN PANJI

Anggota ruangrupa, Farid Rakun, mengatakan persiapan sudah dimulai sejak dua tahun lalu ketika terpilih. Di benak tim artistik documenta fifteen, konsep lumbung sudah dipikirkan secara matang.

ADVERTISEMENT

"100 hari itu kami menganggapnya sebagai sebuah perayaan umum dari proses panen yang sudah terjadi dari dua tahun lalu," ungkapnya di Gudskul Ekosistem, Jagakarsa.

Konsep 'lumbung' dibawa oleh ruangrupa untuk perhelatan akbar tersebut. Seperti diketahui, lumbung adalah tempat ketika padi dihasilkan oleh masyarakat sebagai SDM masa depan.

documenta pun sejak awal digelar sebagai penyembuh luka para penikmat seni pasca perang. Menurut Farid, lumbung dalam documenta fifteen bukan sekadar tema tapi sebuah proses.

"Kami sudah banyak berdiskusi dengan banyak sekali teman-teman kolektif. Mereka yang bekerja berbasis pada kolektivisme dan komunitas. Kita melakukan perbicangan dengan mereka sampai terbentuk relasi," jelas Ade Darmawan, anggota ruangrupa lainnya.

Ajeng Nurul Aini, anggota ruangrupa lainnya yang juga tim direktur artistik documenta fifteen mengatakan ide mengenai lumbung ini sudah berlangsung lama.

(Baca halaman berikutnya)

ruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteenruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteen Foto: Courtesy of Jin Panji/ Gudskul

Lumbung Indonesia dalam documenta fifteen, diakuinya memang terbilang baru. Tapi secara ide sudah ada sejak satu dekade yang lalu ketika penelitian untuk pameran Fixer 2021 berlangsung.

"Kawan-kawan dari berbagai tempat ini berstrategi untuk terus mengembangkan, dari 2010 terbayangnya ada satu jaringan atau platform yang terus berlanjut. 2019 diobrolin dan 2020 coba dijalankan proyek ini," sambungnya.

Salah satu obrolan dari ide itu adalah Lumbung Indonesia. Ajeng mengatakan mengawali dengan 12 organisasi seni rupa dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Palu, Maumere sampai Yogyakarta.

Proses penggarapan documenta fifteen yang juga telah mengenalkan 14 anggota lumbung mulai membuat majelis reguler untuk persiapan sejak Februari 2021.

Pada 1 Oktober 2021, tim artistik documenta fifteen juga mengumumkan seniman yang bakal berpameran di Kassel. Proses satu persatu pun dituntaskan demi terselenggaranya event pada Juni nanti.

"Tentu saja konsep dan pola kerja yang kami bawa serta kembangkan ini bisa mereka pakai di lokal masing-masing," tukas Ajeng.

ruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteenruangrupa menjadi direktur artistik documenta fifteen Foto: Courtesy of Jin Panji/ Gudskul


Simak Video "Video: aespa Resmi Comeback dengan Lagu 'Dirty Work'"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads