Pionir Fotografi Jalanan Sabine Weiss Meninggal Dunia

Pionir Fotografi Jalanan Sabine Weiss Meninggal Dunia

Tia Agnes - detikHot
Kamis, 30 Des 2021 10:03 WIB
Pionir Fotografi Jalanan Sabine Weiss Meninggal Dunia
Pionir fotografi jalanan Sabine Weiss meninggal dunia di Paris. Foto: BBC/ Istimewa
Jakarta -

Kabar duka datang dari dunia fotografi. Pionir fotografi jalanan, Sabine Weiss dikabarkan meninggal dunia di kediaman pribadinya Paris, kemarin.

Kabar kematiannya dibagikan oleh pihak keluarga Sabine Weiss. Fotografer asal Swiss-Prancis itu tutup usia di umur 97 tahun.

Sabine Weiss adalah murid terakhir dari sekolah fotografi humanis Prancis pasca Perang Dunia kedua. Selama hampir delapan dekade, ia berkecimpung di dunia fotografi dan membesarkan namanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai seorang pionir, Sabine Weiss memotret kondisi orang-orang biasa yang berada di jalanan Prancis. Ia sering memotret di luar ruangan dan karya-karyanya sukses dipamerkan dalam pameran retrospektif besar di mancanegara.

Dalam sebuah wawancara, Sabine Weiss menuturkan fotografi digunakannya sebagai profesi untuk mencari nafkah. "Itu bukan sesuatu yang artistik," ungkapnya kepada AFP di tahun 2014.

ADVERTISEMENT

Sabine Weiss menyebutkan dunia fotografi merupakan sebuah kerajinan. "Saya adalah pengrajin perempuan fotografi," sambungnya.

Dia lahir di Swiss dan pindah ke Paris pada 1946. Pada 1995, Sabine Weiss resmi menjadi warga negara Prancis.

Jepretannya sukses ditampilkan dalam 160 pameran fotografi dan ditampilkan dalam koleksi permanen di beberapa museum terkemuka. Termasuk di Museum Seni Modern dan Museum Seni Metropolitan di New York dan Centre Pompidou, Paris.

Sejak awal berkarier di dunia fotografi jalanan, Sabine Weiss sudah menyatakan niatnya untuk mengabadikan anak-anak yang ada di jalan, anak-anak yang berhidung ingusan, pengemis, dan orang-orang yang hidup di garis kemiskinan.

Dia awalnya tidak tahu apa yang dijepretnya sebagai fotografi humanis. Namun, lanjut dia, sebuah karya fotografi harus mampu menggerakkan hati.

"Sebuah gambar yang bagus itu harus menggerakkan hati Anda, memiliki komposisi yang baik dan sadar. Kepekaan orang harus bisa terlihat dalam karya Anda," sambungnya.

Di dekade 1950-an, bersama suaminya yang berkebangsaan Amerika, Hugh Weiss, ia menjelajahi jalanan kota Paris di malam hari dan mengabadikan momen tersembunyi tersebut. Seperti masyarakat yang asyik berciuman, kerumunan orang yang bergegas ke metro, pekerja di lokasi konstruksi, sampai warga Paris yang bersantai di taman ketika sore hari.




(tia/wes)

Hide Ads