Nama Sindoedarsono Soedjojono atau lebih dikenal dengan S Sudjojono merupakan salah satu maestro seni lukis Indonesia. Ada banyak julukan dan prestasi yang sukses diraihnya, salah satunya sebutan Bapak Seni Rupa Modern Indonesia.
S Sudjojono menjadi seniman pertama Indonesia yang mengenalkan konsep modernitas seni rupa Indonesia setelah merdeka.
Lahir di Kisaran, Sumatera Utara, pada 1913 silam, pelukis yang akrab disapa Pak Djon berasal dari keluarga transmigran Pulau Jawa yang bekerja sebagai buruh perkebunan. Sejak kecil, ia diasuh oleh anak guru Hollandsch-Inlandsche School (HIS) sampai dibawa ke Batavia untuk belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakat melukisnya mulai tumbuh dan mulai memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat lukisan-lukisannya. Pak Djon juga salah satu pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (PERSAGI).
Berikut 5 fakta tentang S Sudjojono, seperti dirangkum redaksi detikcom:
1. Punya Prinsip Jiwa Ketok
Sepanjang perjalanan kariernya, S Sudjojono dikenal merumuskan hakikat seni dalam kredo 'Lukisan ialah jiwa tampak' atau dalam bahasa Jawa 'jiwa ketok'.
Seni adalah jiwa si seniman yang terlihat atau diartikan oleh S Sudjojono sebagai sebuah kejujuran dalam berkarya. Dia menawarkan perspektif pascakolonial atau setelah penjajahan Belanda yaitu teknik dan visi baru yang melepaskan dari sudut pandang kolonial.
2. Penentang MOOI Indie
Tak hanya memiliki prinsip sebagai Jiwa Ketok saja, namun S Sudjojono juga menentang konsep MOOI Indie atau Indonesia Molek yang beraliran naturalisme, seperti diagung-agungkan oleh Basoeki Abdullah.
Menurut S Sudjojono, ia mengusung gagasan realisme sosialis dan menjadi sumber polemik dalam dunia seni di dekade 1960-an.
3. Jadi Lukisan Termahal
Pada 6 April 2014, nama S Sudjojono dibicarakan dunia seni internasional. Lukisan Pasukan Kita yang Dipimpin Pangeran Diponegoro menjadi lukisan termahal ciptaan seniman Indonesia. Lukisan itu mencapai rekor termahal dan terjual dengan harga tiga kali lipat dari harga estimasi.
Lukisan itu memimpin pencapaian tertinggi dengan harga Rp 85.7 miliar dan memecahkan rekor di Asia Tenggara.
(Baca halaman berikutnya)
Simak Video " SUMONAR 2023 Hadirkan Cara Baru Nikmati Lukisan Affandi dan Sudjojono"
[Gambas:Video 20detik]