Sosok Raden Saleh selalu menarik perhatian para pencinta seni Asia dan dunia. Lukisan-lukisannya diburu kolektor Indonesia dan mancanegara, salah satu yang fenomenal adalah Forest Fire yang dikoleksi oleh Galeri Nasional Singapura.
Secara khusus, Galeri Nasional Singapura membuat satu ruang khusus untuk lukisan sang maestro yang dijuluki Pelukis Sang Raja. Selain karya harimau yang berada di kebakaran hutan, ada Merapi, Eruption by Day (1865) dan Merapi, Erupion by Night (1865).
Di balik kepopuleran nama besar Raden Saleh, berikut 5 fakta tentangnya yang tak diketahui publik di antaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. 25 Tahun Tinggal di Eropa
Raden Saleh yang merupakan pelopor seni rupa di Indonesia tinggal di daratan Eropa selama 25 tahun dan bergaul dengan kalangan elit di sana. Ketika Raden Saleh ke Belanda, perang Diponegoro sedang menuju akhir dan Belanda menuju kemenangan.
Dua tahun pertama saat Raden Saleh di Belanda, ia tinggal dalam tanggungan kerajaan Belanda. Menurut karya tulis Harsja Bachtiar, seperti yang disampaikan kurator Nirwan Dewanto kepada detikHOT dalam sebuah wawancara, Raden Saleh terus mendekatkan hubungan dengan bangsawan dan borjuis utama Eropa.
Saat itu ia diperkenalkan sebagai Pangeran Jawa dan tidak berusaha membantahnya. Raden Saleh juga merancang pakaiannya sendiri, sebagian Jawa dan sebagian lagi merupakan karangannya.
![]() |
2. Gelar Pelukis Sang Raja
Setelah lebih dari dua dekade tinggal di Eropa dan namanya diakui, Raden Saleh kembali ke Hindia Belanda (Indonesia. Dia diberi gelar Pelukis Sang Raja oleh Raja Willem III.
Predikat ini pernah dipertanyakan oleh sejarawan Onghokham pada 1994, karena dianggap ganjil. Di masa abad ke-17, Belanda punya pelukis besar seperti Rembrandt.
3. Anggota Pertama Peneliti di Belanda
Raden Saleh tak hanya dikenal sebagai pelopor seni modern di Indonesia saja, namun juga ilmuwan. Dia diketahui sebagai anggota pertama dari Koninklijk Institut Voor taal- Land - en Volkenkunde (KITLV) pada 1851.
KITLV adalah institusi pengkajian Asia Tenggara dan Karibia milik Kerajaan Belanda. Direktur KITLV-Jakarta, Dr Rogel Tol, kepada detikHOT dalam wawancara pada 2013 memberikan bukti tersebut.
"Raden Saleh termasuk anggota tertua KITLV, saya bisa tunjukkan daftar anggota pertama KITLV, dan disana ada namanya, Raden Saleh - Batavia," ujar Dr. Roger Tol.
(Baca halaman berikutnya soal fakta tentang sosok Raden Saleh)
Simak Video "Video Film Favorit Menbud Fadli Zon: Mencuri Raden Saleh-Agak Laen"
[Gambas:Video 20detik]