Pematung asal India Anish Kapoor akan buat karya seni untuk pertama kalinya menggunakan bahan karbon teknologi nano. Karya ini akan dipamerkan secara besar-besaran di Gallerie dell'Accademia dan Palazzo Manfrin di ajang Venice Art Biennale, Italia.
Venice Art Biennale merupakan pameran seni terbesar sekaligus tertua di dunia yang setiap tahun berlangsung di kota Venesia, Italia. Pameran bakal dibuka pada 20 April 2020.
Kabar mengenai penggunaan bahan nanoteknologi sudah dibagikan oleh tim kuratorial Gallerie dell'Accademia di Venesia, meski belum ada detail lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seniman Anish Kapoor berencana untuk meminta bahan atom karbon dan ia memandang karya ini sebagai dialog dengan seni di masa lalu," kata tim galeri.
Dalam sebuah pernyataan, seniman Anish Kapoor mengaku merasa terhormat bisa kembali memamerkan karyanya di Venice Art Biennale.
"Ini merupakan sebuah kehormatan besar untuk diundang terlibat dengan koleksi Gallerie dell'Accademia di Venesia, mungkin salah satu koleksi lukisan klasik terbaik di dunia," kata Anish Kapoor.
Menurutnya, semua bidang seni yang ada di dunia harus terlibat dengan berbagai hal yang terjadi di masa lalu.
Nama Anish Kapoor bukanlah seniman asing di dunia. Pada awal dekade 1990, Anish Kapoor pernah mewakili Inggris di ajang Venice Art Biennale. Saat itu, ia memamerkan 16 balok batu pasir raksasa dan patung yang dibuat menggunakan pigmen biru bubuk yang digunakan sebagai zat dalam upacara keagamaan di India.
Atas karya tersebut, Anish Kapoor memenangkan penghargaan bergengsi bernama Premio Duemila. Penghargaan bagi seniman yang berusia di bawah 35 tahun dan sempat menuai kontroversi.
Anish Kapoor juga pernah muncul dalam pameran seni kelompok dalam Venice Art Biennale di tahun 1982. Pada 1993, karyanya juga ditampilkan di Paviliun Italia bersama seniman bergengsi lainnya.
(tia/dar)