Perhelatan akbar terbesar di Asia, Biennale Jogja memasuki pekan terakhir. Di akhir pameran tim Biennale Jogja memberikan penghargaan seumur hidup kepada dua sosok seniman bernama Nunung WS dan Hermanu.
Dalam tradisi pemberian penghargaan Lifetime Achievement, mereka yang menerima anugerah adalah sosok yang berkontribusi penting dalam dunia seni di Indonesia khususnya Yogyakarta.
Tahun ini, ada dua sosok penting yang menerima penghargaan. Direktur Yayasan Biennale Yogyakarta pada acara penutupan Biennale Jogja 2021 Jogja National Museum (JNM) mengatakan mereka yang menerima adalah figur untuk pembentukan ekosistem seni di Indonesia dan lebih khusus lagi di Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nunung WS (Wahid Sahab), merupakan seorang perupa abstrak perempuan Indonesia. Dia lahir di Lawang, Jawa Timur, pada 9 Juli 1948. Sampai di usianya yang ke-78 tahun, Nunung masih aktif berpameran,baik di dalam maupun luar negeri. Terakhir, ia menjadi bagian dalam pameran seniman perempuan di museum bergengsi, Mori Art Museum di Tokyo, Jepang," kata Alia Swastika dalam keterangannya pada Sabtu malam (13/11/2021).
Melalui berbagai karya, Nunung WS menunjukkan keteguhan dalam berkarya meskipun jauh dari spotlight dan ingar-bingar ketokohan dalam seni rupa.
Sosok kedua adalah Hermanu yang menggerakkan ekosistem seni di akhir 1980-an hingga sekarang dengan praktik kerjanya di Bentara Budaya Yogyakarta.
"Bentara Budaya Yogyakarta juga menjadi ruang perkembangan yang penting bagi seniman-seniman Yogyakarta baik sebagai ruang pertemuan sosial maupun sebagai ruang diskusi untuk membicarakan visi dan gagasan estetika baru," kata Alia.
Biennale Jogja 2021 ditutup setelah 40 hari penyelenggaraan yang berlangsung di empat titik lokasi yakni Jogja National Museum (JNM), Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Museum dan Tanah Liat (MdTl), dan Indieart House.
Selama 40 hari penyelenggaraan, Biennale Jogja 2021 telah dinikmati oleh kurang lebih 1,5 juta orang melalui media sosial, 236.210 melalui website, dan 14.590 melalui kunjungan langsung di 4 lokasi.
Seperti diketahui, Biennale Jogja 2021 yang merupakan festival seni dua tahunan ini fokus pada kawasan khatulistiwa yang mempertemukan seniman Indonesia dengan negara-negara di garis khatulistiwa.
Tahun ini, bekerja sama dengan wilayah Oseania, tim kurator membingkai pameran utama dengan judul Roots <> Routes yang diselenggarakan sejak 6 Oktober 2021. Ada 34 seniman dan kolektif yang diundang sebagai partisipan.
(tia/dal)