Museum MACAN Jakarta resmi membuka ruang pamerannya untuk masyarakat umum dengan protokol kesehatan yang ketat mulai 26 Oktober 2021. Salah satu yang spesial dari pembukaan kembali museum adalah jadwal performans Melati Suryodarmo.
Seniman performans asal Solo yang telah melanglang buana itu bakal menampilkan sejumlah karya di penghujung pameran tunggalnya yang bertajuk Why Let the Chicken Run? di Museum MACAN Jakarta.
Dimulai pada Sabtu (30/10), performans Eins und Eins digelar pukul 17.00 sampai 20.00 WIB. Pertunjukan yang berlangsung selama 3 jam ini menampilkan Melati berpakaian serba warna hitam dan sepatu putih.
Dia memegang baskom, menyeruput cairan hitam ke dalam mulutnya lalu memuntahkannya. Dalam karya ini, Melati mengumpamakan negara dengan tubuh manusia dengan organ-organ yang berfungsi.
Di dalamnya kondisi-kondisi represif dapat mengakibatkan tubuh berpegang pada keadaan agresi dan kegelisahan sebelum akhirnya terwujud secara fisik dalam bentuk mual, muntah, dan ekskresi.
Esok harinya pada Minggu (31/10), Melati menghadirkan I Love You pukul 12.00-15.00 WIB. Dia bakal menyebutkan frasa 'I Love You' secara terus menerus dan memasuki lapisan bahasa yang lebih dalam dengan keberagaman makna yang dimiliki.
Dilanjutkan pada Jumat (5/11) lewat Ale Lino pukul 12.00-15.00 WIB. Untuk performans Transcaction of Hollows digelar pada 6-7 November 2021. Berlanjut Behind the Light di 11-12 November, serta di akhir pameran ada Butter Dance pada Sabtu (13/11).
Melati Suryodarmo mengatakan performans yang dihadirkan di Museum MACAN Jakarta bakal spesial karena bertepatan dengan ulang tahun museum yang keempat. Butter Dance juga dijanjikannya menjadi penutup pameran yang manis.
Performans tersebut, lanjut dia, merupakan karya terlama sekaligus yang membuat namanya kian melambung dan melanglang buana keliling dunia.
"Ini performans kedua yang dilakukan di Jakarta dan di atas usia saya yang menginjak umur 50 tahun. Saya akan melakukannya dengan sepenuh hati di akhir pameran," ungkapnya.
Sebelumnya Butter Dance pertama kali ditampilkan di Goethe-Institut pada 2006.
Simak Video "Video: Perupa Thailand Korakrit Arunanondchai dan Karyanya di Museum MACAN"
(tia/dal)