Mengeksplorasi Koleksi Galeri Nasional Indonesia Secara Virtual

Mengeksplorasi Koleksi Galeri Nasional Indonesia Secara Virtual

Tia Agnes - detikHot
Rabu, 17 Mar 2021 15:38 WIB
Tur Virtual Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Pameran tetap Galeri Nasional Indonesia Foto: Galeri Nasional Indonesia/ Pribadi
Jakarta -

Bagi kamu pencinta seni Ibu Kota, jika pernah menyambangi Gedung B Galeri Nasional Indonesia (GNI) pastinya pernah melihat pameran tetap. Koleksi-koleksi milik negara itu dipajang di lantai dua Gedung B dan dibagi per beberapa tema.

Kini Galeri Nasional Indonesia menghadirkan tampilan berbeda di pameran tetap. Hadir dengan kemasan modern dan teknologi 360 derajat, pameran tetap bisa diakses secara terbuka untuk publik.

Dipandu oleh kurator Bayu Genia Krishbie, pameran tetap Monumen Ingatan dibagi ke dalam beberapa periode. Dimulai dari dekade 1800an sampai 1930an di masa kolonialisme dan orientalisme.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pameran tetap koleksi GNI ini dikontekstualisasikan dalam sejarah seni rupa dan nasional yang terjadi di Indonesia. Kami padukan dan bagaimana karya-karya seni rupa menjadi perwakilan zaman dalam sejarahnya," tutur Bayu Genia Krishbie memulai tur virtual yang berlangsung Rabu (17/3/2021).

Ada 7 ruangan atau periode yang dibagi dalam pameran tetap tersebut. Setelah karya-karya di era kolonialisme, dekade berikutnya adalah 1930an sampai 1940an, lalu 1950an saat pembentukan identitas nasional, masa transisi prahara politik dan kebudayaan di dekade 1960an.

ADVERTISEMENT
Galeri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara VirtualGaleri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara Virtual Foto: Galeri Nasional Indonesia

Kemudian, Orde Baru dan depolitisasi kesenian pada 1970an, masa keemasan Orde Baru yang menjadi puncak pembangunan di 1980an, sampai era 1990an hingga 2000an di globalisasi serta demokratisasi.

Salah satu koleksi GNI yang menarik adalah potret tentang Marsinah atau buruh yang dihilangkan dan dibunuh oleh tentara di dekade 1990-an karya Semsar Siahaan.

"Sosok Marsinah condong berpihak pada rakyat dan kaum marginal. Lukisan ini menggambarkan keriuhan dan keragaman ekspresi suara yang dimunculkan seniman di era 1990an sampai 2000an," kata Bayu Genia.

Galeri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara VirtualGaleri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara Virtual Foto: Galeri Nasional Indonesia

(Baca halaman berikutnya soal koleksi di pameran tetap Galeri Nasional Indonesia)

Selain itu, ia juga menjelaskan koleksi internasional GNI yang didapatkan dari hibah seniman peserta pameran Gerakan Non-Blok pada 1995 dan Atase Kebudayaan dan Pers Bapak Ilen Surianegara.

Pameran tetap ketiga yang bisa dijelajahi secara virtual adalah KODE /D. Karya di koleksi ini adalah pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 Tahun Akuisisi Karya Seni Rupa oleh GNI dalam rentang tahun 1999-2019.

Galeri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara VirtualGaleri Nasional Indonesia Buka Pameran Tetap Secara Virtual Foto: Galeri Nasional Indonesia

Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto, mengatakan koleksi yang dipamerkan di eksibisi kali ini hanya sebagian yang dipajang.

"Lebih dari 1.800 karya seni yang terdiri dari lukisan, seni patung, instalasi, sketsa, dan lain-lain yang dikoleksi. Ini hanya sekitar 10 persen saja, semoga ke depannya bisa diputar lagi untuk segera dipamerkan ke publik," tukasnya.



Simak Video "Video: Galeri Nasional Bantah Isu Dugaan Pemberedelan Pameran Yos Suprapto"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads