Dari Situasi COVID-19, Tisna Sanjaya Buat Karya Seni Tak Biasa

Dari Situasi COVID-19, Tisna Sanjaya Buat Karya Seni Tak Biasa

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 18 Okt 2020 12:40 WIB
Pameran tunggal Tisna Sanjaya Potret Diri Sebagai Kaum Munafik berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada 9-21 Juli 2018
Tisna Sanjaya / Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Pandemi COVID-19 membuat seniman harus bersiasat agar tetap berkarya dan kreatif. Sama halnya dengan yang dilakukan Tisna Sanjaya.

Seniman asal Bandung itu menceritakan proses berkarya ketika pandemi masih melanda Indonesia. Tisna yang biasa menggunakan material berkarya yang tak biasa harus mengeksplorasi bahan-bahan yang berasal dari dalam rumah.

"Saya belajar pada istri saya bikin karedok dan sambel, itu dieksplorasi jadi karya seni. Seni yang rumahan dan partisipatif dengan istri dan anak saya. Inilah seni baru dari situasi sekarang yang kontemplatif. Seni yang tidak berjarak," tutur Tisna Sanjaya saat berbincang virtual di media sosial Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sabtu (17/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tisna melanjutkan karedok bisa menjadi konsep seni dari hal sehari-hari. Hal itu bisa menjadi object art, seni performans, dan artefak.

"Itu saya jadikan sebuah proses dari keseharian ketika berada di rumah. Produk WFH (Work From Home)," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Selama sesi diskusi, Tisna Sanjaya juga memamerkan hasil kreasi ketika berkarya di dalam studio di Bandung. Ada salah satu lukisan yang menampilkan cetak tubuh dirinya.

Seniman yang pernah menampilkan proyek seni Cisaar_Citarum di ICAD 2019 itu menceritakan kalau lukisan itu disebutnya sebagai 'jero', dalam bahasa Sunda bermakna 'menemukan ke dalam diri sndiri'.

"Di momentum seperti sekarang kita harus menemukan ke dalam, karya yang di belakang saya adalah cetak tubuh. Biasanya saya mencetak dengan mesin, sekarang ada evaluasi dengan diri sendiri," kata Tisna Sanjaya.

Karya lainnya ketika ia menjadi Imam Besar sekaligus penceramah saat salat Idul Adha di kediaman pribadi bersama tiga jamaah. Tisna membuatnya menjadi karya seni yang unik.

"Ada lukisan ketika saya jadi Imam besar," ucap pria berusia 62 tahun tersebut.

Menurut Tisna Sanjaya, di masa sekarang adalah momen untuk berimajinasi berbagai hal supaya mendapatkan nilai-nilai lokal tersebut. Tapi ia tetap menegaskan ketika berkarya, tetap harus menjalankan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.

Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan air mengalir yang bersih.

"Kita harus bersemangat karena seni adalah penggerak perubahan. Seni adalah doa," tukasnya.




(tia/doc)

Hide Ads