Teater Daring Rumah Kenangan: Ketika COVID-19 Menyatukan Keluarga

ADVERTISEMENT

Review

Teater Daring Rumah Kenangan: Ketika COVID-19 Menyatukan Keluarga

Tia Agnes - detikHot
Minggu, 16 Agu 2020 19:30 WIB
Teater Daring Rumah Kenangan
Para pemain Teater Rumah Kenangan /Foto: dok.Titimangsa Foundation
Jakarta -

COVID-19 membawa berkah tersendiri bagi sebagian orang. Untuk keluarga Raden Wijaya Sastro, anugerah itu didapatkan ketika anggota keluarga yang terpisah selama 10 tahun akhirnya kembali ke rumah.

Pertengahan Agustus, Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation menggelar pentas teater daring pertama yang dibuat selama masa pandemi. Gegara Corona, gedung pertunjukan ditutup serta agenda seni dan kebudayaan terpaksa mundur sampai tahun depan.

Tak ingin berdiam diri, produser Titimangsa Foundation dan pencetus ide cerita Happy Salma mengajak para aktor dan aktris teater senior untuk bermain dalam pentas daring berjudul Rumah Kenangan.

Pementasan perdana sudah digelar pada Sabtu (15/8) pukul 20.00 WIB secara virtual di situs IndonesiaKaya.com, detikcom turut menonton. Selama 1 jam 10 menit, penonton disuguhi oleh pemandangan one set layaknya berada di atas panggung teater.

Latar rumah dengan ruang tamu terbuat dari kayu, ruang makan, dan kursi goyang tempat Raden Wijaya Sastro (Butet Kartaredjasa) menjadi pemandangan tunggal. Pentas dibuka oleh obrolan Raden Wijaya Sastro di atas kursi goyang yang tengah sakit-sakitan karena ditinggal anak perempuannya.

Tuduhan menjadi seorang koruptor membuat kondisi psikisnya semakin jatuh. Amelia Wijaya (Ratna Riantiarno) terkejut dengan kedatangan seseorang dari gerbang pintu rumahnya, ada anak perempuan yang kabur selama 10 tahun dari rumah mereka dan kembali lagi.

Mutiara Wijaya/ Nancy (Happy Salma) muncul di rumah bersama sahabatnya Mona (Wulan Guritno). Membawa dua buah koper, keduanya ingin tinggal sementara di dalam rumah karena pandemi COVID-19 mewabah.

Teater Daring Rumah KenanganTeater Daring Rumah Kenangan menampilkan Happy Salma / Foto: dok.Titimangsa Foundation

"10 tahun kamu pergi meninggalkan aku, selama itu pula kamu membenciku dan tidak mau memaafkan aku. Lebih sakit orang tua yang ditinggalkan anaknya tanpa pamit," ucap Raden Wijaya Sastro kepada putrinya.

Mutiara Wijaya geram dengan perkataan ayahnya. Dengan raut wajah marah, ia membeberkan luka lama yang dipendam selama 10 tahun.

"Mana ada sahabat yang merebut suami sahabatnya sendiri, menceraikannya, lalu menikah lagi. Di rumah ini, aku merasakan kesedihan mendalam," kata Mutiara Wijaya.

Konflik di dalam Rumah Kenangan tak hanya terjadi antara seorang ayah dan anak perempuannya, tapi juga anak perempuan kepada ibu tiri, ayah tiri pada anak laki-lakinya, dan antar sesama saudara tiri.

Mutiara Wijaya sangat kesal dengan keberadaan Randy Wijaya (Reza Rahadian) yang bak seorang seniman. Randy kerap memegang gitar ke mana-mana dan sesumbar ingin menelurkan album dan menjadi seniman.

Tapi intrik dalam pentas teater daring Rumah Kenangan juga dimeriahkan oleh bumbu-bumbu cinta antara Mona dan Randy Wijaya. Reza Rahadian juga unjuk gigi memetik gitar dan bernyanyi lagu berjudul Cinta Tak Sia-sia.

Teater Daring Rumah KenanganTeater Daring Rumah Kenangan juga menampilkan kemistri di antara Reza Rahadian dan Wulan Guritno / Foto: dok.Titimangsa Foundation

Jika pandemi COVID-19 membawa malapetaka bagi banyak negara dan warga dunia lainnya, tapi sebagian besar merasa diuntungkan. Lewat pentas teater virtual Rumah Kenangan yang disutradarai Agus Noor, kita diajak menyelami makna dari sebuah keluarga dan menyembuhkan luka lama yang menahun dengan saling memaafkan.

Pentas teater daring Rumah Kenangan masih bisa disaksikan pada Minggu (16/8/2020) pukul 20.00 WIB di situs IndonesiaKaya.com, tiketnya dibanderol Rp 50 ribu.



Simak Video "Pandangan Wulan Guritno soal PSK Usai Main di 'Open BO'"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/doc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT