Sukses dua ronde program Arisan Karya sejak Mei, Museum MACAN siap menggelar edisi terakhir bulan ini. Arisan Karya yang mendukung para perupa Tanah Air bakal berlangsung pada 28 Juli sampai 2 Agustus 2020.
Direktur Museum MACAN, Aaron Seeto, mengatakan antusiasme para perupa dan pekerja seni serta pencinta seni untuk berpartisipasi dalam Arisan Karya sangat tinggi.
"Kami menghargai antusiasme para perupa yang telah bersatu untuk membagikan kebaikan dan mendukung komunitas seni yang membutuhkan suntikan semangat," tutur Aaron Seeto, dalam siaran pers yang diterima detikcom, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aaron Seeto mengatakan komunitas perupa telah bekerja sama untuk saling mendukung. Para pekerja seni di beberapa kota di Indonesia bekerja keras untuk menyukseskan program yang kompleks ini.
"Arisan Karya telah menjadi platform untuk penemuan baru, di mana perupa muda disandingkan bersama beberapa nama paling dikenal di medan seni kontemporer Indonesia. Respons inilah yang kami bayangkan ketika membuat Arisan Karya," kata Aaron Seeto.
Di dua edisi Arisan Karya sebelumnya sukses menggaet 209 perupa Indonesia terpilih untuk berpartisipasi. Lebih dari 1.000 perupa sukses mengikuti panggilan terbuka.
Perupa terpilih mengirimkan karya mereka yang akan diundi di hari H penyelenggaraan. Para pencinta seni dapat menunjukkan dukungan dengan membeli kupon bernomor di www.shop.museummacan.org.
Setiap pemegang kupon yang telah membeli tiket undian, akan menerima karya seni yang ditentukan secara acak. Sebagian besar apresiasi yang diberikan, akan diberikan pada peruba dan sebagian lainnya untuk memfasilitasi manajer seni terpilih.
Sisa dana Arisan Karya akan membuat materi kesenian berupa tips, tutorial, dan info kreatif. Kemudian akan didistribusikan kepada publik melalui laman MACAN at Home ketika program berakhir.
Di edisi ketiga Arisan Karya, ada 150-an karya seni yang terpilih. Panggilan terbuka para seniman berlangsung pada 16-19 Juli 2020.
Perupa terpilih akan diumumkan di situs Museum MACAN pada 23 Juli setelah proses seleksi oleh tim kuratorial Museum MACAN yakni Asep Topan, Ady Nugeraha, dan Asri Winata.
(tia/doc)