"Bagaimana dunia digital itu harus dimanfaatkan sebesar-besarnya, didayagunakan agar kartunis lebih inovatif, lebih kreatif. Dengan dunia digital itu tidak hanya gambar dua dimensi, bisa tiga dimensi dan juga bukan hanya diam, tapi bergerak. Jadi eksplorasinya lebih banyak, juga punya medium eksplorasi sendiri kan, mediumnya berupa Facebook, Instagram, Twitter, tanpa harus menunggu kerelaan media lain," tuturnya.
Dalam pameran ini, hadir pula Budayawan Eros Djarot. Menurut Eros, ada satu hal yang perlu dicatat dengan masih adanya pameran kartun ini ternyata masih banyak di negeri ini yang berkreasi dalam sunyi.
Kemudian menyinggung kartun di era digitalisasi, kata Eros, digital hanya alat saja. Untuk itu, kartun harus memanfaatkan semua perkembangan teknologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi mengatakan, pameran kartun merupakan satu event yang sangat menarik, unik dan mestinya memperoleh respons yang positif dari masyarakat. Atas terselenggaranya pameran yang ketiga kali tersebut, Pemprov Jateng memberikan apresiasi.
"Kalau tahun depan akan diselenggarakan kita buat yang lebih tematik, lebih kekinian lagi terutama bagaimana melibatkan anak-anak muda, tetapi mereka bisa berkarya bukan hanya soal karikatur ya relevan saja. Prinpsipnya begini karikatur itu adalah penyampai pesan moral, penyampai pesan sosial, orang yang menerima pesan nggak merasa apa-apa malah ikut ketawa," kata Sinung.
(tia/tia)