Pameran tunggal seniman yang kini tinggal di Jepang itu merupakan cara bentuk refleksi dan meditasi pada hubungan antara materialistis, geometri, dan praktik seni meditasi. Pola simetri kerap hadir dalam karya-karyanya.
"Albert Setyawan yakin ada sesuatu di dalam struktur simetris yang lebih dari sekadar terlihat kaku. Dalam seni dekoratif, simetri dan pengulangan dapat menghasilkan kualitas meditatif dan religius," tulis Mizuma Gallery dalam siaran pers yang diterima detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setyawan juga selalu terpesona oleh gagasan untuk mengulangi suatu tindakan tertentu dalam karyanya. Ketika membuatnya, ia selalu melakukan proses pengulangan.
Seperti karya di atas kertas yang menggunakan gouache (cat air yang dicampuri warna putih) yang berjudul 'Spectral Tower' dan 'Hallucinatory Archway'. Atau karya keramik terakota 'Radial Incantation' yang membentuk pola tertentu seperti kupu-kupu.
Karya-karya dari lulusan jurusan Keramik ITB itu bisa dilihat di Mizuma Gallery Singapura mulai 31 Oktober sampai 15 Desember 2019.
(tia/dar)