'Eat Pray Love' Karya Seniman Surabaya Sentil Isu Pangan Indonesia

'Eat Pray Love' Karya Seniman Surabaya Sentil Isu Pangan Indonesia

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 18 Okt 2019 16:27 WIB
Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta - Salah satu karya seni yang unik diamati dalam pameran seni 50 besar finalis dari kompetisi seni lukis UOB adalah 'Eat Pray Love'. Sejenak karyanya tidak masuk ke dalam ranah seni lukis namun melampaui 2D sampai disebut dengan 3D.

Seniman Dwi Januartanto yang meraih pemenang gold di UOB Painting of the Year 2019 memajang karya berjudul 'Eat Pray Love'. Gagasan karyanya berasal dari puisi dan esai panjang namun juga menyentil isu pangan yang terjadi di Tanah Air.

"Gagasannya sebenarnya rangkuman dari puisi dan esai panjang, yang akhirnya saya padati jadi kalimat utuh. Tapi masih menganggapnya sebagai puisi. Makan ya tentang kebutuhan utama manusia, makna tentang esensi proses hidup," tuturnya saat diwawancarai detikcom di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


'Eat Pray Love' Karya Seniman Surabaya Sentil Isu Pangan IndonesiaFoto: Tia Agnes/ detikHOT


Dua hal tersebut digabungkan antara kebutuhan psikologis dan psikis. Permainan kata itu juga menyentil isu pangan yang terlihat dari material atau bahan karung.

Lulusan Universitas Negeri Surabaya itu mengatakan membicarakan mengenai karung jagung, padi, dan pangan lainnya maka berarti 'makan'. "Makan Makna di sini bukan makan secara arti langsung tapi lebih ke makna di baliknya," lanjutnya.

Karya unik Dwi bisa dilihat di Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat hingga 31 Oktober 2019.




(tia/dal)

Hide Ads