Lukisan Simbol Perdamaian Anagard Siap Berlaga di Singapura

Lukisan Simbol Perdamaian Anagard Siap Berlaga di Singapura

Tia Agnes - detikHot
Jumat, 18 Okt 2019 12:45 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Perupa grafiti asal Yogyakarta Anagard berhasil memenangkan UOB Painting of the Year 2019. Lewat lukisan 'Welcome Perdamaian, Goodbye Kedengkian', membuat dirinya mengalahkan 50 seniman lainnya yang masuk ke tahapan final.

Pria berusia 35 tahun itu bakal berlaga ke Singapura untuk kompetisi di tingkat regional Asia Tenggara. Serta melawan seniman-seniman pemenang lainnya dari Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Usai pengumuman di Museum Nasional Indonesia tadi malam, Anagard mengatakan sepanjang kariernya berkesenian ia tak menyangka sampai sejauh ini. "Perasaan saya aneh, bisa sampai di tahap ini. Saya nggak punya imajinasi apa-apa," tuturnya, Kamis (17/10/2019) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lukisan Simbol Perdamaian Anagard Siap Berlaga di SingapuraFoto: Istimewa


Anagard mengungkapkan gagasan karya yang terkait semboyan bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengajak masyarakat untuk bertoleransi dan menerima perbedaan suku, kebudayaan dan kepercayaan, serta mencerminkan komitmen kuat bangsa Indonesia agar saling menghargai dan menjaga perdamaian.

"Saya menawarkan konsep keberagaman, pluralitas, dan perbedaan. Ketika terpecah belah karena persoalan politik hari ini," katanya.

Dalam lukisannya, Anagard memasukkan gambar seorang pria memakai pakaian tradisional Kelono Rojo yang mencerminkan raja yang berkelana dan jatuh cinta pada seorang putri. Ia juga memasukkan simbol Gereja Ayam di Bukit Rhema, Magelang, Jawa Tengah.

Menurutnya, atap berbentuk kepala merpati di gereja merupakan simbol perdamaian, untuk merepresentasikan multikulturalisme dan toleransi di Indonesia. "Keberagaman itu penting, sebagai tuntutan pencarian kita," tukas Anagard.




(tia/nu2)

Hide Ads