Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' Jadi Eksibisi Terbesar di Australia

Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' Jadi Eksibisi Terbesar di Australia

Tia Agnes - detikHot
Senin, 24 Jun 2019 14:32 WIB
Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' Jadi Eksibisi Terbesar di Australia Foto: Pameran seni kontemporer di Australia (Eny/detikcom)
Jakarta - Galeri Nasional Australia untuk pertama kalinya mengundang 20 seniman Indonesia untuk berpameran di Australia. Eksibisi 'Contemporary Worlds: Indonesia' pun menjadi pameran seni kontemporer Indonesia terbesar di Australia.

"Ini adalah pameran seni kontemporer Indonesia terbesar di Australia, dan salah satu yang terbesar di luar Indonesia. Saya sangat senang bahwa Galeri Nasional Australia memiliki visi untuk menciptakan proyek penting ini," ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gary Quinlan, dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (24/6/2019).

'Contemporary Worlds: Indonesia' menggarisbawahi pentingnya industri kreatif bagi hubungan dua negara. "Serta menyediakan wadah bagi seniman dan wirausahawan kreatif kami untuk lebih mengenal satu sama lain," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Melalui beragam pendekatan seni, pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' mencerminkan perubahan sosial dan politik yang dialami Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun belakangan. Seniman yang berpartisipasi di antaranya Eko Nugroho, Zico Albaiquni, Tisna Sanjaya, Melati Suryodarmo, dan FX Harsono.

Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' Jadi Eksibisi Terbesar di AustraliaPameran 'Contemporary Worlds: Indonesia' Jadi Eksibisi Terbesar di Australia Foto: Pameran seni kontemporer di Australia (Eny/detikcom)


Pameran ini mencakup lukisan, patung, instalasi, gambar bergerak, fotografi dan tekstil. Serta menghadirkan seni pertunjukan dan pemutaran film serial yang dikurasi oleh sutradara film terkenal Indonesia Garin Nugroho.

"Seni memberi cara yang bermakna dan menarik bagi penikmat seni Australia untuk belajar dan memahami tentang salah satu tetangga paling penting kami, Indonesia," pungkas Direktur Galeri Nasional Australia Nick Mitzevich.

(tia/doc)

Hide Ads