Indonesia Dipandang Positif Lewat Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia'

Laporan dari Canberra

Indonesia Dipandang Positif Lewat Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia'

Eny Kartikawati - detikHot
Minggu, 23 Jun 2019 18:24 WIB
Tisna Sanjaya di Pameran seni kontemporer di Australia (Eny/detikcom)
Jakarta -

Pameran Contemporary Worlds: Indonesia yang digelar di Galeri Nasional Australia mendapat sambutan meriah dari warga Australia di Canberra. Berbagai karya seni yang ditampilkan membuat mereka semakin penasaran dengan Indonesia.

Tisna Sanjaya menjadi seniman yang membuka Contemporary Worlds: Indonesia melalui pertunjukannya Seni Penjernih Dialog. Kursi penonton tampak dipadati warga Australia yang datang ke Galeri Nasional Australia. Ada juga beberapa dari mereka yang memilih menonton sambil berdiri.

Tisna memulai pertunjukan dengan sungguh unik. Dia memakai sarung dan kalung dedaunan kemudian mengajak seorang penonton wanita yang diketahui seorang keturunan suku asli Australia, Aborigin, naik ke atas perahu kora-kora karyanya. Wanita itu dimintanya duduk dan melepas sepatu. Seniman asal Bandung, Jawa Barat tersebut kemudian mencuci kedua kaki wanita tersebut.

Indonesia Dipandang Positif Lewat Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia'Foto: Pameran seni kontemporer di Australia (Eny/detikcom)



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mulai bercerita mengenai karyanya, Tisna lebih dulu mengoleskan wajah dan tangannya dengan cat berwarna kuning. Dia juga memakai kain putih yang menutupi nyaris seluruh tubuhnya. Penonton diajaknya berdialog dengan masuk ke dalam kain putih tersebut bersamanya.

Tisna Sanjaya adalah salah satu seniman yang karyanya mendapat sambutan meriah dari pengunjung Galeri Nasional Australia. Ada 23 seniman lainnya yang karyanya juga tak kalah menarik mata pengunjung. Karya-karya tersebut di antaranya instalasi neon berjudul Silent Operation: Sign Study Based on The Formula of Contemporary karya Uji 'Hahan' Handoko Eko Saputro dan Adi 'Umma Gumma' Kusuma, candi nan indah berjudul Temple of Hope: Door to Nirvana karya Enteng Wiharso, pertunjukkan dari Melati Suryodarmo berjudul Transaction of Hollows 2016 dan masih banyak lagi.

Indonesia Dipandang Positif Lewat Pameran 'Contemporary Worlds: Indonesia'Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan (Eny/detikcom)



Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan dalam perbincangan dengan wartawan dari Indonesia, termasuk detikHOT, mengatakan, karya-karya seniman yang ditampilkan di Contemporary Worlds: Indonesia ini bisa membuka mata warga Australia dalam melihat Indonesia. "Selama ini yang dilihat orang Australia di media, tentang berita buruk. Bencana alam yang gambarnya memang dramatis, demo di sebagian Jakarta yang disiarkan di televisi dengan sangat dramatis, gambar-gambar ini yang mereka lihat. Meskipun media saya tahu tidak hanya menyampaikan berita yang buruk," ujarnya saat ditemui di Galeri Nasional Australia, Sabtu (22/6/2019).


Kenyataannya Indonesia tidak seburuk apa yang hanya terlihat di media. Dan Dubes Gary sudah sering menjelaskan hal tersebut pada warga Australia. Oleh karena itu dengan adanya pameran Contemporary Worlds: Indonesia ini, warga Australia akan melihat Indonesia yang berbeda.

"Ini adalah pameran seni kontemporer Indonesia terbesar di Australia dan salah satu yang terbesar di luar Indonesia. Memulai kegiatan dengan ukuran dan skala seperti ini akan memberikan gambaran baru tentang tetangga terbesar kami bagi warga Australia. Membuat orang jadi lebih penasaran tentang Indonesia," kata Dubes Gary.

(eny/doc)

Hide Ads