Pameran multimedia karya Lempad kali ini diberi judul 'Darkness is White'. Diselenggarakan oleh Yayasan Bali Purnati dan Komunitas Salihara, eksibisi tak hanya menampilkan karya-karya lukisan konvensional saja.
Namun juga pemutaran film 'Lempad' karya John Darling yang menggandeng perusahaan technology digital reality yang menyajikan video mapping dan AR. Pameran juga menghadirkan visual mapping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gagasan besar dari pameran multimedia adalah 'masuk ke pikiran Lempad' yang melibatkan tiga indera manusia utama (pendengaran, penciuman, dan penglihatan)," tulis keterangan pers yang diterima detikHOT.
"Kemudian diterjemahkan ke dalam musik eksperimental, aroma spesifik dari berbagai ritual, dan permainan gambar 'digital' lukisan dan dokumentasi karya Lempad," tulis dalam siaran pers lagi.
I Gusti Nyoman Lempad adalah tokoh pembaharu seni Bali. Karyanya menyajikan keindahan sekaligus energi positif bagi orang lain. Tanpa melupakan kekuatan seni lukis tradisional Bali hasil proses evolusi berabad-abad, imajinasi Lempad merevolusi seni Bali dengan menyerap perkembangan modern.
Untuk pertama kalinya karya-karya Lempad diboyong ke Ibu Kota. Pameran seni 'Lempad: Darkness is White' juga menampilkan koleksi dari Museum Puri Lukisan, Ubud - Museum Arma, Koleksi pribadi Daniel Yusuf kolektor pencinta karya Lempad.
Eksbisi berlangsung pada 19 Juni hingga 7 Juli 2019 di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. (tia/nu2)