Helatari Salihara 2019 dibuka dengan pertunjukan 'The Seen and Unseen'. Pentas yang terinspirasi dari film karya Kamila Andini melibatkan seniman Indonesia, Jepang, dan Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Helatari Salihara, ia bakal menampilkan dua pertunjukan, salah satunya adalah 'Three Airs' yang meraih penghargaan dari Performing Arts Market (PAMS) di Seoul, Korea pada 2007.
![]() |
Khusus tahun ini, Komunitas Saluhara juga mengusung sesuatu yang berbeda dari dua gelaran festival sebelumnya. Yakni membuka undangan terbuka bagi yang ingin menggelar pertunjukan.
Ada koreografer dan kelompok tari yang berhasil diseleksi yakni Anis Harliani asal Bandung, Ayu Permata Dance Company asal Yogyakarta, dan Eyi Lesar dari Jakarta.
Helatari Salihara juga menghadirkan dua koreografer Australia yang menjalani residensi di komunitas yang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan tersebut. Di pekan terakhir festival, koreografer muda lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) akan menampilkan pertunjukan bercampur karya instalasi dan multimedia.
Helatari Salihara 2019 berlangsung pada 15 Juni sampai 6 Juli 2019. (tia/wes)