Mereka adalah Gajah Gallery (Yogyakarta/ Singapura), Nadi Gallery, dan ROH Project asal Jakarta. Dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, disebutkan galeri seni yang memamerkan karyanya menyajikan karya-karya yang unik dan beragam dari khas Asia dan sekitarnya.
"Ada seniman dan galeri seni yang fokus pada karya sejarah dari daerah asalnya, ada juga galeri yang senang naik daun. Kali ini ada 21 galeri yang sedang ngetren dan turut menjadi bagian Art Basel Hong Kong," tulis pernyataan rilis yang diterima detikHOT, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ratusan galeri seni yang setiap tahun turut berpameran, ada 21 galeri yang berpartisipasi pertama kalinya. Sembilan galeri berasal dari Eropa dan AS di antaranya adalah Galerie Greta Meert (Belgia), Galerie Barbel Grasslin dan Galerie Max Hetzler (Jerman), Luhring Augustine, Matthew Marks Gallery, Paula Cooper Galler sampai Richard Nagy Ltd dari AS.
"Art Basel berkomitmen untuk menghadirkan skena seni dari Asia dan Asia Pasifik, yang setengahnya mengisi lokasi pameran. Tujuh galeri lainnya adalah dalam sektor Insight yang khusus didedikasikan bagi Asia, sektor Disvorery untuk seniman pendatang baru yang pertama kalinya bakal ada di sektor galeri utama," tulis pernyataan Art Basel.
Di antaranya adsalah ROH Projects dari Jakarta, Galerie du Monde dari Hong Kong, Gow Langsford Gallery asal Auckland, dan Tang Contemporary Art di Beijing, Hong Kong, dan Tailand.
Art Basel Hong Kong yang bermitra dengan UBS bakal memamerkan karya-karyanya dari 29 Maret sampai 31 Maret 2019 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC).
(tia/nu2)