Karya-karya dari Kemal Ezedine yang kini menetap di Pulau Dewata kini hadir dalam bentuk tak biasa. Menghiasi beberapa sudut yang ada di Artotel Haniman-Ubud, Kemal pun mengembalikan gaya abstrak yang telah menjadi ciri khas dari Bali.
Lukisan abstrak gaya Bali itu puncaknya ada di dekade 1980-an dan di masa itu sempat marak dekorasi hotel dengan konsep serupa. Gaya tersebut pun sengaja dihadirkan kembali oleh lulusan Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa cocok untuk menghadirkan lagi lukisan abstrak Bali dengan perspektif baru. yaitu tidak hanya dibaca sebagai elemen estetis atau dekorasi tetapi juga Bagaimana melihat konten di dalam sebuah lukisan abstrak dalam perspektif seni kontemporer bagi orang awam, atau dengan kata lain membicarakan seni di hotel hanya bisa dilakukan di Artotel," ujarnya.
![]() |
Kemal pun terinspirasi untuk menggunakan gaya mural untuk memvisualkan lukisan abstrak tersebut. Goresan-goresannya dibubuhkan di 22 kamar tamu hotel.
Elemen warna, bentuk, garis, komposisi, dan bidang gambar pun sengaja diaplikasikannya. Ia memaknai karyanya sebagai 'pure abstract'.
Marketing Communications and Creative Manager - Bali Cluster Frederic Ferry saat menyambangi kantor detikHOT menuturkan karya seniman Kemal Ezedine diketahui sangat pas dengan konsep hotelnya.
"Lukisan dan mural bergaya abstrak Bali itu sengaja dihadirkan dan sangat pas dengan konsep kami. Kemal Ezedine juga karyanya banyak sekali yang suka," pungkasnya.
(tia/srs)