Kali ini, Paperu 2017 berlangsung di Lapangan Futsal, Planet Pyramid. Mengusung tajuk 'Brake Break', ada 52 seniman yang berpartisipasi. Sajian visual para seniman dihadirkan secara monokrom atau gradasi dari hitam ke putih.
Kurator Paperu FKY 29, Hendra 'Blankon' Priyadhani, mengatakan aspek penyajian karya seni juga dipikirkan oleh kurator pameran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sengaja hanya memikirkan aspek penyajian visual dibandingkan konsep atau teknis masing-masing karya, karena memang ruang non galeri seperti lapangan futsal membutuhkan perlakuan khusus," kata Hendra 'Blankon' Priyadhani dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Rabu (9/8/2017).
![]() |
Urusan teknis dan konsep karya, lanjut dia, merupakan wilayah privat masing-masing. "Karena itu dibutuhkan strategi penyajian visual yang ciamik, dimana antara satu karya dengan lainnya saling bersaing untuk jadi yang paling menonjol."
Paperu pun berusaha mengerem visual masing-masing agar tidak bertabrakan dengan visual pasar seni FKY yang mengusung 'Umbak Mak Byarr'. Paperu FKY 29 berlangsung pada 31 Juli-13 Agustus 2017.
Selain Paperu, dibuka pula Bursa Seni yang menjual karya-karya komunitas seni di Yogyakarta. Paperu juga memiliki beberapa agenda yang melibatkan komunitas seni, di antaranya lomba catur antar pekerja seni, lomba cerdas cermat seni, tur kuratorial untuk anak-anak Sekolah Dasar, serta sketsa bareng bersama komunitas Kompor Seni.
(tia/doc)