Tema ini diambil sebagai upaya untuk melepas batas antara tradisi dan modern. Transisi pula menjadi visi dari Dewan Kesenian Jakarta untuk mengubah citra FTJ. Karena gelaran festival tersebut masih dianggap sekadar perlombaan dan bagi penonton seni teater saja.
"Selama ini FTJ hanya memproduksi mental pemenang, dianggap sebagai ujung atau akhir dari perlombaan di lima wilayah dan produk teater menjadi seragam. FTJ itu bukan sebagai lomba," kata Ketua Komite Teater DKJ Afrizal Malna usai jumpa pers di Galeri Cipta III, Jakarta Selatan, Kamis (17/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, FTJ juga belum terintegrasi ke arah pembentukan kota dan merespons perkembangan yang terjadi di kota. "Hampir tidak ada hubungan antara seni teater dan kota, patokannya hanya memproduksi naskah-naskah lama tanpa pembaruan. Maka dari itu tema kami Transisi," kata dia lagi.
FTJ 2016 dibuka pada 21 November dan berlangsung hingga 9 Desember. Ada 16 grup teater yang menjuarai babak penyisihan FTJ di lima wilayah Jakarta, dan 10 grup teater yang meramaikan gelaran bergengsi yang diselenggarkan di beberapa titik lokasi di Taman Ismail Marzuki (TIM). (tia/dal)











































