'Constellation Neverland 2.0' merupakan lanjutan dari 'Constellation Neveland 1.0'. Karya sebelumnya telah dipamerkan dan diapresiasi di berbagai festival mancanegara serta pernah menghiasi panggung fashion show desainer, Biyan.
Di seri kedua, karyanya dihadirkan secara 'immersive' dengan ukuran seni instalasi yang besar dan enam buah proyektor yang menghasilkan gambar yang tajam dan warna presisi. Kolaborasi suasana kosmos mengolaborasikan teknik video mapping, teknik instalasi, dan astrofotografi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Seperti Variety Show, EKI Dance Company Sukses Gelar Pertunjukan Campur Aduk
![]() |
'Constellation Neverland 1.0' pernah ditampilkan di ajang ART|JOG Jogja, ICAD Jakarta, Mapping Festival Jenewa di Swiss, World of Projection Mapping di Jepang, dan Wonder of Fantasy, Art and Technology Exhibition di Taiwan.
Namun, karya terbarunya terbilang baru. Jika di seri pertama menghadirkan suasana hujan dan salju di bawah awan. Maka 'Constellation Neverland 2.0' memajang pengalaman kosmos di atas awan.
"Konsep dasar pengembangan karya instalasi ini masih sama, menggunakan material yang mudah ditemukan sehari-hari menjadi bentuk yang imajinatif. Pada constellation Neverland kami memanfaatkan bahan dakron untuk jadi awan," tambah Adi.
Karya Sembilan Matahari itu pun menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seperti akun Instagram @auzanizeda yang mengomentari postingan video 'Constellation Neverland 2.0'. "@nmworld sy di Malaysia, but hope to visit bandung in future, n nonton ur Proj. (project) Mapping work."
"Bersama Street Stage, kami ingin menghidupkan kembali ruang-ruang kota yang tidak berfungsi menjadi ruang yang ramah bagi warga kota," tutup Adi.
(tia/tia)