Awal pekan ini, seperti dilansir dari Guardian, penerbit terbaru 'Mein Kampf', Institut Sejarah Kontemporer Munich mengatakan awalnya permintaan buku hanya sekitar 4 ribu kopi. "Tapi jumlahnya meningkatnya menjadi 15 ribu eksemplar yang akan disebar di seluruh Jerman," ungkap perwakilan penerbit Andreas Wirsching, Kamis (14/1/2016).
Baca Juga: Harga Tiket Pertunjukan 'Shaolin Warriors' Dijual Mulai Rp 650 Ribu
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Mein Kampf' atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Perjuangan Saya' pertama kali diterbitkan pada 1925 dan 1926 dalam bentuk dua volume. Di tahun 1930-an, bukunya jadi terlaris di Jerman dan terjual lebih dari 12 juta eksemplar. Tapi setelah Perang Dunia kedua hak cipta penerbitan diberikan kepada Kementerian Bavaria.
Sejak saat itu, 'Mein Kampf' dilarang beredar dan dicetak ulang ke berbagai negara. Banyak yang menganggap bukunya dapat memicu massa yang pro dengan pemikiran Hitler. Namun, 1 Januari 2016 hak cipta oleh Bavaria telah selesai dan edisi terbaru yang berisi 2000 halaman itu diberikan 3.700 penjelasan dari para ahli.
Simak: 1000kata Luncurkan Buku '#iniNegriku-A Visual Journey'
Meski permintaan 'Mein Kampf' jadi meningkat masih banyak pemilik toko buku yang menjualnya sesuai pesanan pelanggan. Namun, ada juga yang mulai memajang bukunya di depan toko serta menaruhnya di rak bagian sejarah maupun politik.
(tia/doc)